Tabloid-DESA – Kekurangan Gizi merupakan masalah utama di Indonesia, Kekurangan Gizi terjadi akibat kurangnya pengetahuan, pemahaman dan akses masyarakat dalam memenuhi nutrisi atau gizi secara mandiri. Sedangkan gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Dengan terjadinya kekurangan asupan gizi individu maupun keluarga maka akan berpengaruh pada derajat kesehatan, tingkat kecerdasan bahkan sangat berpengaruh pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Pada tahun 2014 melalui Program Pemberdayaan PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) berkeinginan mewujudkan hal tersebut diatas melalui bantuan yang sifatnya pengadaan dan pembuatan kebun contoh serta pendampingan pemberdayaan masyarakat di Suka Damai kecamatan Plakat Tinggi, Sabtu (3/12).
Adalah Mus Mulyadi (38) seorang pemuda yang peduli akan keadaan sekitar sekaligus natural leader program PNPM GSC ini menghibahkan sebagian tanah pekarangannya untuk dijadikan sebagai kebun contoh ini.
“Masyarakat harus sadar gizi, namun untuk memulai hal tersebut harus tidaklah mudah. Oleh karena itu, saya bersedia menghibahkan sebagian tanah pekarangan saya untuk menjadi kebun contoh gizi. Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga saya, diharapkan masyarakat juga mulai tertular dengan kegiatan positif ini,” ujar Mus.
Setelah dianggap berhasil, Mus Mulyadi mulai melakukan promosi kebun gizi kepada masyarakat Dusun II Desa Suka Damai yang didampingi unsur Puskesmas Suka Damai, PPL desa Suka Damai dan Tokoh Masyarakat.
Tahun 2015 Perkembangan kebun Gizi cukup menarik minat masyarakat, Masyarakat mulai membangun kesadaran bahwa proses menanam kebun gizi adalah usaha pribadi dalam upaya memenuhi Kebutuhan Gizi keluarga secara mudah dan sehat bahkan berpotensi Meningkatkan Potensi ekonomi Keluarga.
“Diharapkan, kedepan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarganya dari hasil kebun gizi contoh ini,” ujar Nova Desvita, petugas kesehatan di Puskesmas Suka Damai.
Kedepan, dia mengharapkan, ada peran serta pemerintah daerah melalui dinas dan instansi terkait.
“Kami berharap pihak Pemkab bisa berperan serta dalam mendukung program ini. Dengan peran serta dari pemkab, masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan terutama dalam hal pengadaan pembibitan,” pungkas Nova.
Tahrim (67) Warga Desa Suka damai yang telah berhasil mengembangkan Kebun Gizi secara mandiri bahkan Telah menjual sebagian hasil kebun Gizi Untuk Memenuhi Permintaan Sayur masyarakat Desa Suka Damai.
“Alhamdulillah, dengan adanya program GSC ini saya selain bisa mencukupi kebutuhan gizi keluarga saya. Saya juga bisa menjual kepada masyarakat,” tutup Tahrim.