Komunikasi Terakhir Almarhum Frengki Putra Minta Ini Kepada Adiknya

Tabloid-DESA.com, MUSI RAWAS – Publik Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya dihebohkan dengan berita penemuan mayat di rumah kontrakan di Jalan Sejahtera 2 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, Jum’at pagi, 08/9/2023. Dan telah diketahui identitasnya adalah Frengki Saputra (24) bin Supriyanto alias Piyang warga Dusun III Desa Sukamaju Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas.

Supriyanto alias Piyang (44)/(red: memakai baju kaos warnah putih) ayahnya almarhum Frengki Saputra (24), bersama awak media Tabloid-DESA.com, Rehan Akil, seusai menjalani pemeriksaan di Polres Lubuklinggau dan penyerahan jenazah di RS Sobirin, Jum’at,08/9/2023.

Frengki biasa disapa Putra atau Kiki ternyata berstatus sebagai mahasiswa semester 7 Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari (STAI BS) Lubuklinggau.

Secara eksklusif jurnalis media Tabloid-DESA.com, Rehan Akil berkesempatan membersamai ayah korban yaitu Supriyanto saat proses memberikan keterangan di Polres Lubuklinggau maupun pengambilan jenazah di RS Sobirin hingga mengantarkan Supriyanto pulang ke Desa Sukamaju untuk segera melaksanakan prosesi pemakaman anaknya.

Kebetulan sekitar satu jam perjalanan dari Kota Lubuklinggau menuju kediaman orang tua korban di Dusun III Desa Sukamaju Kecamatan Sumber Harta. Selama itu pula Supriyanto banyak menceritakan tentang almarhum Putra.

“Perjalanan hanya kami berdua. Saya mengendarai mobil bersama Supriyanto orang tua korban,” ungkap Rehan Akil, awak media Tabloid-Desa.com.

Dalam keadaan sedih mendalam atas musibah yang menimpah anak sulungnya Supriyanto mengatakan bahwa selama hidup anaknya baik, saleh dan mandiri.

Diceritakan Supriyanto, bahwa Putra menamatkan sekolah lanjutan atas di Madrasah Aliyah Al Muhajirin, Trikoyo Musi Rawas. Dan melanjutkan ke perguruan tinggi swasta di STAIS BS Lubuklinggau.

“Saat awal kuliah hingga semester 6 Putra mendapatkan fasilitas beasiswa Kartu Indobesia Pintar/KIP,” ujar Piyang sapaan akrab Supriyanto.

Belakangan memasuki semester 7 anaknya tidak lagi mendapatkan fasilitas beasiswa KIP. Tanpa merinci sebabnya apa dan kenapa KIP Putra terhenti.

Dengan keadaan itu karena Putra tergolong sosok mahasiswa mandiri dan tidak mau merepotkan orang tuanya, Putra pun bekerja pada usaha angkringan di Lubuklinggau  yaitu menjual Seblak.

“Setahu saya belum lama Putra bekerja dan belum mendapatkan kabar tentang besaran gaji maupun apakah sudah menerima gaji atau belum,” tutur Piyang.

Terkaan Piyang anaknya dihabisi pelaku pembunuh saat anaknya tidur. Sebab kebiasaan Putra kalau tidur tidak pakai baju hanya mengenakan celana pendek. Selain itu mendasari perkiraannya Piyang mengatakan Frengki Saputra punya kemampuan seni bela diri silat.

“Putra bisa silat. Jadi kalau hanya satu lawan satu insyaallah bisa diatasi. Tapi yang namanya sudah takdirnya. Ya mungkin dia dibunuh saat sedang tertidur,” tutur Piyang.

Almarhum Putra sering komunikasi ke keluarga melalui nomor WhatsApp adik kandungnya. Adiknya putri pelajar SMAN Purwodadi.

Terakhir komunikasi kepada adiknya kata Supriyanto, pada hari Selasa, 05/9/2023. Dalam pesan WhatsAppnya Putra minta adiknya mencuci sepatunya karenakan akan ia dipakai touring ke Bali.

“Almarhum Putra bilang ke adiknya akan berangkat touring ke Bali pada Kamis,07/9/2023,” tutur Piyang dengan suara tersedan-sedan.

Keluarga heran kenapa setelah pesan minta dibersihkan sepatu yang akan dipakai touring ke Bali lalu tak ada kabar lagi. Nomor WhatsApp Putra yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi ke keluarga tak aktif lagi.

Piyang juga menceritakan sebelumnya anaknya Putra semasa hidup pernah juga touring ke Aceh. Ada yang mengajak dan membimbingnya saat touring dan Piyang juga sudah kenal siapa sosok yang biasa ajak anaknya itu pergi touring.

Perjalanan dari Lubuklinggau menuju rumah duka di Dusun III Desa Sukamaju pun tiba. Mungkin melihat begitu banyak warga yang datang takziah dan terlihat sosok anaknya yang terbungkus dan dibaringkan di ruang tamu rumahnya Piyang tiba-tiba hilang kendali dan tidak sadarkan diri.

Menapaki jalan aspal hingga masuk halaman rumah duka tercium aroma pekat tidak sedap lantaran jenazah sudah mulai membusuk. Maklum perkiraan peristiwa dugaan pembunuhan yang dialami Frengki Saputra sudah berlangsung lebih dari dua hari sampai mayatnya ditemukan.

Dan selang beberapa waktu pihak keluarga disaksikan Kepala Desa Sukamaju, Juned alias Uje, masyarakat setempat maupun warga desa tetangga yang hadir juga utusan personil Polres Lubuklinggau dilakukanlah prosesi pemakaman.

“Mengingat kondisi mayat sudah mengeluarkan aroma tidak sedap. Ayo kita segera lakukan pemakaman,” ajak Kades Juned.

Sekira pukul 17.28 WIB, Jum’at, 08/9/2023, jenazah Frengki Saputra bin Supriyanto resmi dikebumikan secara layak di TPU Dusun III Desa Sukamaju Kecamatan Sumber Harta.

Di tengah proses pemakaman ustadz Juned Kepala Desa Sukamaju mengatakan kepada awak media bahwa Frengki insyaallah sosok anak saleh. Ia mandiri, sempat ngajar ngaji di kampungnya, aktif shalat di mushola dekat rumahnya dan di kampusnya ikut juga kegiatan Hadroh.

Hadroh adalah kesenian rebana yang mengakar pada kebudayaan islam yang sering disebut sebagai kegiatan syiar lewat syair.

“Kasus ini sudah kita serahkan ke kepolisian selaku penegak hukum. Maka kita sama-sama berdoa semoga jajaran kepolisian segera diberikan kemudah oleh Allah SWT dalam menangkap pelaku dan mengungkap serta mengadilinya secara adil dan terbuka,” tutu Kades Juned.

Teks/editor: Tim