Tabloid-DESA.com JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, akan terus mendorong desa-desa untuk memiliki produk unggulan. Dorongan tersebut dilakukan untuk terus meningkatkan skala ekonomi desa.
“Desa bisa kaya kalau fokus, selain itu supaya tengkulak tidak bisa masuk,” ujar MendesPDTT Eko Putro Sandjojo, saat berkunjung ke Redaksi Koran SINDO, di Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (26/01).
Menurutnya, kalau daerah sudah fokus pada satu produk unggulan, maka akan meningkatkan skala produksi. Dengan begitu, sarana pascapanen dapat masuk untuk memberi nilai tambah.Mata rantai tengkulak pun bisa putus.
Menteri Eko menambahkan, di tahun 2017 ini, Kemendes PDTT memiliki agenda prioritas untuk dapat menerapkan program pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Pengembangan produk-produk tersebut juga akan berbasis teknologi dan inovasi. Ia mencontohkan beberapa daerah yang sudah bisa fokus untuk mengembangkan produk unggulannya, seperti di Gorontalo dengan produksi jagungnya atau Dompu yang bisa lepas dari status daerah tertinggal.
“Desa yang belum fokus akan kita kasih insentif, kita kasih bibit, pupuk, dan sarana pertanian gratis,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Menteri Eko, selain menetapkan produk unggulannya, desa juga didorong untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dirinya menekankan bahwa dana desa hanyalah sebagai stimulus pembangunan.
“BUMDes itu dibikin supaya dana desa suatu saat bukan menjadi sumber utama pembangunan desa. Sumber utamanya yakni desa mempunyai sarana ekonomi sendiri yang bisa membuat desa itu mandiri secara finansial dan membuka lapangan kerja,” katanya.
Meski demikian, Menteri Eko mengakui bahwa sumber daya manusia masih menjadi kendala tersendiri dalam pengelolaan BUMDes. Oleh karena itu, pemerintah akan membentuk Holding Mitra BUMDes. Fungsi utama dari holding tersebut yakni memberikan pelatihan dan pendampingan serentak mengenai manajemen BUMDes ke desa-desa.
“Membangun desa itu persoalannya banyak, yang punya ide juga banyak, yang penting optimis, dengan media sama-sama mengkonsolidasikan masyarakat, peran media penting untuk mengawal,” tutupnya.