Tabloid-DESA.com SURABAYA – Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, beras merah (Oryzae glaberima) salah satu komoditas pangan yang diburu dan diminati masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Hal ini disebabkan beras merah memiliki kandungan gizi yang lebih beragam daripada beras putih yaitu : Karbohidrat, Serat, Vitamin B, Magnesium, fosfor dan kalsium, dan Kalium.
Kandungan gizi yang kaya membuat harga beras merah lebih tinggi daripada beras putih. Hal tersebut membuat petani-petani di Bali mengambil peluang dengan memasarkan beras merahnya ke luar negeri. Pada 23 Januari 2018 dilakukan ekspor perdana 11 ton beras merah ke Oakland, Amerika.
Peran karantina dalam mendukung akselerasi ekspor adalah memastikan beras merah yang akan di ekspor tersebut sehat, aman dikonsumsi dan sesuai dengan persyaratan ekspor dari negara tujuan ( Amerika).
Dari hasil pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen, beras merah tersebut bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), sehingga dapat diterbitkan Phytosanitary Certificate (PC) dan dapat diberangkatkan ke Amerika melalui Pelabuhan Laut Tanjung Perak – Surabaya.