Tabloid-DESA.com BANGKA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Bangka Belitung berhasil menyelesaikan pembangunan listrik pedesaan sebanyak 1.700 pelanggan yang tersebar di Bangka Belitung.
Pembangunan yang dapat mengaliri listrik 35 desa/dusun itu didukung dengan 27 unit gardu kapasitas 1.350 kVA, jaringan tegangan menengah sepanjang 35,17 kilometer sirkuit (kms), dan 30,69 kms jaringan tegangan rendah.
Saat ini rasio desa berlistrik di Bangka Belitung sudah mencapai 100%. PLN Babel saat ini ingin menjangkau yang lebih jauh lagi yakni dusun-dusun yang berada di pulau terpencil maupun yang lokasinya jauh dari jaringan PLN masih belum seluruhnya terlistriki.
Meskipun begitu, PLN menargetnya semua dusun dapat terlistriki di tahun 2019. Sebanyak 1.443 pelanggan akan dilistriki di tahun 2018 dan 379 pelanggan di tahun 2019.
“Program ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan demi terwujudnya program Indonesia terang” ujar Manajer Area Bangka, Eko Prihandana daam acara persian listrik pedesaan di Belinyu, Jumat (15/12).
Untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di kawasan Belinyu serta mendorong investasi sekitarnya PLN juga akan membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kapasitas 6×1.000 kW yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
Proses pekerjaan yang dimulai sejak Maret 2017 ini dapat berhasil berkat koordinasi yang baik dengan stakeholder terkait.
“Kami berterima kasih kerja sama, dukungan dan koordinasi yang baik dengan dinas energi sumber dan sumberdaya mineral, Bupati, camat, kades, dan masyarakat”. Jelas Eko.
Sementara itu Ali Alwi, ketua mushola dusun lepang pasir menjelaskan kondisi sebelum dan sesudah adanya listrik pedesaan.
“Sebelum ada listrik, kami susah untuk kehidupan sehari-hari, khususnya pada malam hari untuk kegiatan belajar mengajar dan mengaji. Kemudian banyak pengeluaran untuk bbm genset. Setelah ada listrik, anak-anak menjadi lebih semangat dan antusias belajar serta dapat lebih hemat,” pungkas Ali.
Lebih dari itu, Bupati kabupaten Bangka, Tarmizi menyampaikan ucapan terima kasinya kepada PLN atas pembangunan listrik pedesaan tersebut.
“Terimakasih untuk pln, adanya listrik diharapkan dapat mendorong kegiatan masyarakat. Ada listrik semua kegiatan dpt dilaksanakan” ujar Tarmizi.
Selamat Tinggal Pada Lampu Cas
“Sudah enggak pakai lampu cas, kami sudah terang siang dan malam,” kata Sriati warga dusun Lepang Pasir Desa Bintet saat menghadiri peresmian Listrik Desa, Jum’at (15/12).
Sriati mengatakan selama menetap di Dusun Lepang dirinya hanya bisa menikmati listrik saat malam hari itupun menggunakan genset.
“Kalau pakai genset dari jam 6 sore sampai jam 10 malam, abis tu pakai lampu cas sampai pagi redup-redup macem tu lah, waktu genset nyala itulah ngecas lampu cas,” ceritanya.
Ia bahkan tak ingat lagi berapa banyak lampu cas yang sudah rusak di rumahnya.
Untuk menghidupkan genset sekitar lima jam mereka membutuhkan biaya sekitar Rp 20 ribu/malam untuk bensin genset. Sedangkan bagi penduduk yang tidak memiliki genset terpaksa harus menyambung lampu kepada pemilik genset.
“Kalau yang enggak punya genset nyambung ke rumah yang punya genset, biasanya bayarnya dengan beli bensin, satu genset bisa disambung sampai tiga rumah,” ujarnya.
Belum banyak peralatan elektronik yang dimiliki warga, mereka enggan untuk membeli peralatan elektronik lantaran tak ada sambungan listrik.
“Cuma punya TV lah, itupun hidupnya cuma malem, tapi sekarang sudah ada kepikiran beli kulkas, beli mesin cuci,” ujarnya.