Tabloid-DESA.com PALEMBANG – Pabrik bubuk kertas dan tisu OKI Pulp And Paper di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mulai berproduksi pada Januari 2017 setelah merampungkan masa uji coba pada tahun lalu, kata Direktur APP Sinarmas Suhendra Wiriadinata.
“Bulan ini pabrik mulai berproduksi,” kata Suhendra di Palembang, Jumat (13/1).
Ia mengatakan untuk tahap awal perusahaan belum membebani target produksi tapi lebih mengedepankan untuk mendapatkan data akurat mengenai kapasitas terpasang pabrik.
Hal ini penting mengingat produk yang dihasilkan pabrik OKI Pulp And Paper akan dilepas ke pasar dunia selain dikirim ke anak perusahaan yang memproduksi kertas dan tisu.
“Tentunya perusahaan yang menjadi mitra ingin mendapatkan kepastian berapa yang bisa diekspor secara berkesinambungan, dan tak kalah penting bukan hanya kuantitasnya tapi juga kualitasnya,” kata dia.
Selain itu, perusahaan juga berupaya mempercepat realisasi pelabuhan internal yang berada dekat kompleks pabrik di Tanjung Tapa di Kecamatan Air Sugihan. Lokasi ini dipilih karena berdasarkan kajian berlokasi strategis dengan kedalaman dan luas yang sangat memadai untuk dilalui kapal berukuran besar.
“Untuk pelabuhan tidak ada masalah, semua dalam proses,” kata dia.
Pabrik OKI Pulp And Paper disebut-sebut sebagai pabrik bubur kertas terbesar di Asia dengan teknologi terbaik dan terkini di dunia.
Pabrik ini dibangun dengan investasi sebesar Rp40 triliun dengan target mengekspor 2 juta ton pulp dan 500 ribu ton tisu dengan nilai mencapai 1,5 miliar dolar AS (Rp20 triliun) pada tahun pertama.
Keberadaan APP OKI ini diperkirakan akan mendongkrak ekspor Sumsel sebesar 32 persen, sedangkan PDRB sebesar 11 persen.
Menurut rencana, pabrik akan diresmikan pada April 2017 dengan target lanjutan yakni langsung melakukan ekspor perdana.