Tabloid-DESA.com – Pemilihan kepala daerah yang berlangsung di 9 Kabupaten/kota plus Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel dimulai. Muncul wajah-wajah lama dan wajah baru, yang mungkin sebagian besar telah dikenal oleh seluruh masyarakat.
Suasana panas mulai terasa dalam gerakan politik ditingkat massa. Tidak heran jika ratusan bahkan ribuan orang menghadiri berbagai deklarasi dukungan, atas bakal calon kepala daerah yang mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten/Kota.
Tidak salah pula jika sebagian kita yang merasa kenal, atau keluarga dekat bakal calon kepala daerah tersebut akan merapat dan memberi semangat kepada calon pemimpin tersebut. Jangankan hanya pilihan saat pilkada, uang, tenaga, bahkan jiwa siap diberikan untuk membela sosok pilihan tersebut.
Mereka yang sanggup melakukan hal tersebut, adalah orang-orang yang memang mengenal, memahami, dan mengetahui berbagai sisi baik dan sisi buruk bakal calon kepala daerah tersebut. Mungkin mereka adalah kawan dekat, teman sekolah, sanak dan keluarga, bahkan tetangga.
Nah, bagaimana kita yang hanya mengenal mereka lewat televisi, koran, internet, atau pernah sekali-dua kali berjumpa mereka ,ketika mengunjungi daerah kita? Inilah saatnya kita para bakal calon pemilih harus berfikir realistis.
Mulailah mencari tahu siapa sosok calon kepala daerah yang bakal menjadi pilihan kita nanti. Siapa dia? dari keluarga mana? Sudahkah berpengalaman? Bagaimana pemahaman agamanya? Apa visi dan misinya? Serta bagaimana kredibilitasnya selama ini?
Muncul berbagai pertanyaan dibenak kita, meski hanya sesaat. Tiba-tiba muncul beberapa orang tetangga yang selama ini jarang bergaul, mendatangi rumah kita sambil membawa sekantung sembako. Tetangga tersebut bersedia ngobrol panjang, caranya berbicara luar biasa. Bahkan tidak jarang menjanjikan sejumlah uang agar calonnya itu dipilih.
Ini kesempatan untuk memperoleh hadiah. Jika uangnya diberikan saat itu, tidak salah jika dianggap sebagai pemberian. Asalkan terlebih dahulu mengatakan, “saya tidak berjanji ya,”. Atau “Lihat saja bagaimana perkembangannya,”.
Kita warga yang baik, tentu akan terlebih dahulu mencari tahu, menggali informasi, bahkan mencoba memahami sosok yang akan dipilih. Setidaknya, setelah mengetahui sosok tersebut se-Iman dan se-Agama tentu yang menjadi utama. Perhatikan bagaimana perilakunya selama ini, apakah termasuk orang yang menjalankan agamanya, atau termasuk orang yang kurang menjalankan agamanya?
Bagaimana visi dan misi atau rencana besar yang akan diwujudkannya untuk kita masyarakat yang bakal menjadi warga yang dipimpinnnya. Ataukah calon tersebut hanya bermimpi? Atau rencana besar itu memang masuk akal? Ini juga perlu di perhatikan secara baik-baik.
Didesa kita ada kiai ada ustadz, ada pula guru tempat kita bertanya. Ada musyawarah desa untuk berembuk antar warga. Mulailah kita berfikir tentang siapa pilihan kita, karena salah memilih seluruh masyarakat akan menderita selama 5 tahun kedepan. Tepat pilihan kita, maka Insya Allah desa kita akan sejahtera dalam Rahmat Ilahi Robbi. Wallahu ‘alam.