Kota Bengkulu Bertabur Caleg Perempuan: Warga Mendamba Caleg Sederhana dan tak Pamer Kekayaan

 

TABLOID-DESA.COM, BENGKULU–Mencermati banyaknya caleg perempuan di Provinsi Bengkulu khususnya Kota Bengkulu,  Tim Tabloid Desa ingin mengetahui caleg perempuan  seperti apakah  yang diharapkan bisa mewakili aspirasi kaum Perempuan era mendatang.

Untuk itu, wartawan Tabloid Desa Retno Mustikaningsih melakukan reportase dan mewawancarai beberapa perempuan warga Kota Bengkulu. Ternyata mereka memiliki harapan yang bervariasi.

Saat Tabloid Desa menyambangi rombongan mahasiswi   Poltekes Kemenkes Kota Bengkulu,  yakni Icha dan kawan-kawan,   mereka mengharapkan sosok caleg yang sederhana, kerja nyata, merakyat, dan perhatian pada kepentingan dan masalah perempuan. Untuk caleg yang terpilih diharapkan  bisa mewakili kepentingan perempuan dan  bisa merealisasikan janji-janji saat kampanye.

ICHA dan kawan-kawan

Sementara itu,  Belli (22) mahasiswi  Stikes Tri Mandiri Sakti dan Refi (20) mahasiswi Universitas Islam Negeri Fatmawati Bengkulu yang sedang membantu ibunya berjualan rujak di Pantai Panjang,  keduanya berpendapat  bahwa  banyaknya caleg perempuan itu  bagus,  karena sebetulnya menjadi pemimpin tidak hanya untuk laki-laki  tapi perempuan juga bisa memimpin dan mengumpulkan aspirasi masyarakat.  Itu adalah sebuah kebanggaan bagi sesama kaum perempuan. Refi mengharpkan  para politisi  berperilaku ramah, dan mau mendengar keluhan masyarakat.

 

BELLI (22) mahasiswi Stikes Tri Mandiri Sakti

Di sisi lain, Meiza (53) ibu rumah tangga satu anak mengatakan “Banyaknya caleg perempuan di Pemilu 2024 tanggal  14 Februari nanti setuju sekali,  Bagus karena dengan banyaknya  perempuan yang nyaleg  maka kepentingan perempuan dan permasalahan seperti ekonomi keluarga, masalah  pendidikan anak dan lainnya  bisa diperjuangkan. Caleg perempuan mestinya berahlak baik, jangan malah hura-hura pake tas branded dan lain-lain. Mereka menjadi contoh bagi masyarakat dan  harus lebih mengerti perempuan, dan etikanya bagus. Tidak juga kita menuntut harus yang sholehah banget nggaklah, tapi yang mengerti perempuan, nggak arogan apalagi suka pamer-pamer. Calon pemilih bukannya tambah senang malah mereka nggak salut lagi…ah sudahlah perempuan kayak gitu ngapain dipilih. Kalo bisa, lihat juga perempuan yang di bawah kita. Mereka yang di kelas ekonomi menengah ke bawah akan tidak suka. Jangan hanya kelas atas saja yang diwakili.” Ujarnya dengan dialeg Bahasa kekinian.

Meiza.

Meizapun mengharapkan caleg perempuan banyak yang jadi anggota DPR  di tingkat kabupaten/  kota dan provinsi dan bila memungkinkan caleg perempuan untuk ke DPR RI-pun juga ada yang mewakili sehingga bisa nyambung program-programnya.

Ketika ditanya partai idola, mereka menjatuhkan pilihan  pada partai PKS dari dulu. Ia melihat sosok politisinya   tidak suka pamer. Kehidupan mereka  juga biasa saja tidak norak.

Ia berharap caleg yang ia pilih merupakan sosok sederhana, bekerja nyata dan yang benar-benar memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Ir. Herma Dewi, MAP

Salah satu Caleg DPRD Kota Bengkulu, Ir. Herma Dewi, M.AP. menuturkan:” Saya sebagai salah satu caleg perempuan di Kota Bengkulu, setuju dengan pendapat warkot, tentang sosok politisi  yang diharapkan, ini merupakan masukan yang positif. Insyaa Allah bila nanti saya terpilih, akan amanah sesuai dengan harapan masyarakat Kota Bengkulu.Aamiin.”

Masa sosialisasi   memberi kesempatan bagi para caleg untuk menyapa dan meminta restu pada konstituennya. Semakin sering caleg bersilaturahmi  maka akan makin dikenal dan kedekatan secara emosional  semakin kuat.  Tanggapan dan harapan  warga Kota Bengkulu juga menjadi tantangan bagi para caleg khususnya sesama  perempuan untuk memenuhi harapan mulia pada wakilnya di legislatif.

Teks/Foto: Ir. Retno Mustikaningsih

Editor: Sarono P Sasmito, SPd