Jelang Akhir Tahun, Masyarakat Kelurahan Kemumu Resah Dilanda Paceklik

 

TABLOID-DESA.COM, BENGKULU UTARA – Bertanam padi merupakan  salah satu mata pencaharian terbesar masyarakat Kelurahan Kemumu, kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Profesi Bengkulu.

Mayoritas masyarakat kemumu bekerja sebagai petani, Sebagai salah satu daerah penyuplai beras, petani di Kemumu saat ini sedang mengalami masa paceklik dengan melonjaknya harga beras dari kisaran Rp17.000, naik menjadi Rp22.000. Harga ini dipengaruhi oleh musim tanam yang terbilang serentak dengan daerah lain seperti Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, dan kabupaten lainnya, sehingga para penjual beras menyimpan berasnya untuk penjualan di masa tanam.

 

Ibu Utami selaku Lurah Kelurahan Kemumu  mengatakan,  kondisi seperti ini sangat jarang terjadi, namun untuk ke depan kita harus bersiap-siap dalam melewati masa-masa seperti ini. Ia juga mengatakan kemungkinan ada perubahan harga lagi setelah terlaksananya panen raya akhir tahun ini.

“Para petani biasanya menyisihkan padinya untuk cadangan sampai masa panen berikutnya, dan padi yang biasanya dijual sekarang menumbuk sendiri hasil dedaknya cukup mahal untuk dijual. Saat ini juga banyak masyarakat yang membeli beras kiriman dari Lampung karena saking sulitnya orang yang menjual beras. Memang sebagian menguntungkan petani. Namun, Untuk ketahanan pangan masyarakat umumnya mungkin agak kesulitan karena harga yang sudah melambung tinggi,”ujar Ibu Lurah.

Selanjutnya ia juga menambahkan harapan ke depan agar harga Kembali normal, dan pola musim tanam kembali seperti biasanya. “Harapannya semoga ke depannya apabila terjadi kejadian seperti ini lagi para petani harus lebih selektif dalam menjual beras, agar kita tidak kesulitan untuk mencari beras, apalagi sekarang kan sedang dilakukan perbaikan irigasi utama yang jebol jadi pastinya akan menghambat para petani untuk menanam padi. Ya semoga bisa Kembali normal, ” harapnya.

 

Teks/Foto: Budi Luhur Priyangga I Ahmad Zikri Robbani

Editor: Sarono P Sasmito, SPd