Anjing menggonggong kafilah berlalu, merupakan pepatah yang maknanya tidak menggubris apapun ejekan ataupun cemoohan orang, yang penting tujuannya tercapai. Sepintas ungkapan ini menjadi motivasi bagi kita agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Mungkin banyak orang yang tidak senang terhadap cita-cita yang sedang dijalani.Sedikit kegagalan membuat riuh para penonton yang sedang memperhatikan. Namun, sikap diri harusnya semakin kuat untuk mempertahankan semangat hingga terwujud.
Bagaimana kalau pepatah tersebut dirubah, tanpa mengurangi rasa hormat kadang kala anjing menjadi cemeti yang baik pun sebaliknya anjing juga dapat menjadi “musuh” yang membawa kehancuran. Pepatah tersebut dapat menjadi biang kerok yang ujung-ujungnya terjadi peselisihan yang berujung pertikaian di meja hijau. Dengan tidak mengurangi rasa hormat pula, kritikan tajam dan pedas harusnya menjadi stimulan menuju kemajuan yang signifikan.
Provinsi Sumsel kini memiliki banyak pencapaian dalam berbagai sektor pembangunan. Even olahraga nasional dan internasional telah sering kali dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan. Jakabaring kini menjadi perhatian dunia, karena fasilitas venue yang berstandard Internasional. Belum lagi akan digelarnya Asian Games dan pertandingan balap motor dunia.
Kita warga Palembang sangat-sangat bersyukur, bagaimana para pemimpin membuat bangga para warga “Sriwijaya” ketika sedang berada di pulau jawa. 17 tahun yang lalu, Palembang mungkin hanya dikenal sebagai daerah “seram” apalagi Kertapati merupakan kawasan berbahaya dan penuh kriminal. Jakabaring merupakan wilayah rawa yang penuh ilalang dan identik dengan sebutan “jin buang anak”. Bagaimana dahulu warga seberang ulu merasa cemburu pada warga seberang ilir, yang sarananya lebih modern. Bahkan sempat tercetus ide untuk menjadi kabupaten Palembang Ulu, karena tidak seimbangnya pembangunan.
Kini bangunan kantor pemerintahan yang tinggi dan megah, jalan raya yang mulus dengan mall yang ramai, di warnai komplek real estate yang harganya miliaran telah membuat Jakabaring semakin cantik. Even olahraga yang terus-menerus digelar menambah penghasilan warga setempat dan meningkatkan pula NJOP lahan milik warga. Palembang kini tengah berbenah diri, mereguk keutungan dan mulai bergaya hidup mewah.
Kabupaten/kota lain di Sumsel seharusnya turut memanfaatkan celah keuntungan tersebut, dengan membuat sarana-prasarana yang dapat dijadikan tempat berlibur para tamu dalam dan luar negeri. Seharusnya, mereka juga memanfaatkan jaringan pemerintah Provinsi Sumsel agar para investor yang berminat membangun mall atau hotel secara terbuka meminjamkan lahannya. Efek domino tersebut harusnya cepat di tanggapi dengan pembangunan yang realistis.
Mungkin akan panjang pembahasannya jika hal tersebut harus mengikuti adminsitrasi pemerintahan daerah. Nah, bagaimana dengan warga Sumsel? Bagaimana dengan para petani yang mulai sejahtera? Kini saatnya kita juga bergerak maju membangun sektor kepariwisataan. Membangun kebudayaan kita agar dapat menjadi tujuan wisata yang potensial. Boleh jadi pemerintah kurang tanggap, tapi dengan sedikit modal kenapa tidak kita saja yang membangun hotel atau penginapan di kampung kita, karena lokasi wisata jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kita. (*)