Tabloid-DESA.com LAHAT – Mengantisipasi terjadinya kerusakan lahan yang semakin meluas, Kodam II/Swj beserta Korem 044/Gapo dan Kodim 0405/Lahat mencoba melakukan upaya reklamasi dengan menebar BIOS 44 yang dilakukan di lahan eks tambang Batubara milik masyarakat dan PT. Golden Great Borneo (GGB) Lahat, Selasa (18/4).
Pangdam II/Swj Mayjen TNI Sudirman SH. M.H., M.M. didampingi Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.IP., Dandim 0405/Lahat Letkol Czi Srihartono, S.E. dan Direktur Utama PT GGB Bapak Sucipto S.T, disela kegiatan aksi tanam pohon dilahan eks tambang GGB mengatakan, bahwa lahan eks tambang selama ini tidak bisa ditanami tanaman apapun karena lahan tandus, tetapi kini sudah bisa ditanami tanaman karena menggunakan BIOS 44.
“BIOS 44 terbukti mampu mengatasi kadar PH air yang kurang baik, makanya perlu ditebar BIOS 44, nah disini ternyata setelah kita tebar dan ditanami tanaman, tanaman itu bisa hidup dengan subur,” kata Mayjen TNI Sudirman disela-sela penebaran BIOS 44 di lahan eks tambang PT. GGB.
Lebih lanjut diterangkan BIOS 44 merupakan hasil karya dari Korem 044/Gapo yang awalnya dibuat untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang kemudian terus dikembangkan dengan banyak fungsi lain termasuk untuk menyuburkan tanah.
“Bahkan, temuan cairan yang dapat menyuburkan tanah dan beberapa fungsi lain sudah dipatenkan, lalu juga sudah dipresentasikan dibanyak tempat termasuk di Maroko,” urainya.
Dijelaskannya, setelah melalui proses yang panjang, tentunya temuan BIOS 44 ini diharapkan mampu menjadi harapan baru bagi masyarakat serta para petani, yang selama ini kesulitan menggarap lahan yang kadar Phnya rendah dan tidak subur, sehingga biaya produksi tinggi.
“Sekarang setelah beberapa bulan ditebar BIOS 44 dan kita tanami tanaman Nangka dan beberapa jenis tanaman lain, kita sudah bisa lihat sama-sama tanaman mulai tumbuh diatas lahan eks tambang Batubara, lahan ini tadinya tidak bisa ditumbuhi tanaman karena tandus dan tidak subur,” jelasnya.
Sementara itu Direktur Utama PT. GGB, Bpk Sucipto S.T. memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya dan temuan BIOS 44 itu, sehingga mampu membantu mengatasi permasalahan yang selama ini menjadi kendala bertanam bagi masyarakat yang lahannya ada tambang batubara.
Menurutnya, selama ini lahan tidak dapat dimanfaatkan pasca di laksanakan pertambanagan, namun kini pasca lahan sudah di reklamasi maka dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
“Ini teknologi yang sangat membantu, melalui teknologi ini kita berharap kedepan akan semakin banyak lahan yang dapat digarap dengan maksimal dengan menggunakan BIOS 44,” ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas pertemuan yang dilakukan oleh pihak Perusahaan dan Jajaran Kodam II/Swj serta Korem 044/Gapo sebelumnya, maka beberapa herktar lahan yang ada di PT. GGB siap direklamsi dengan menggunakan BIOS 44, dengan harapan kedepan akan semakin banyak manfaat yang akan didapat dari hasil reklamasi tersebut.
Seperti diketahui BIOS 44 berfungsi mengubah dan mempertahankan stuktur tanah, produksi BIOS 44 sudah dipergunakan sejak April 2016 lalu oleh Tim Satgas Penanggulangan Karhutla Prov. Sumsel sebagai pencegahan terjadi kebakaran lahan gambut. Penggunaannya sendiri disebar melalui water bombing pada lahan-lahan gambut yang berpotensi terbakar yakni di wilayah OKI, OI, Banyuasin dan Musi Banyuasin.
BIOS 44 sendiri merupakan mikro organisme yang berkembang dan membentuk jaringan (stuktur) tanah baru. Di kondisi inilah, gambut lebih mudah dikelola (produktif). Temuan ini juga sudah diuji cobakan pada lahan sawah masyarakat petani di daerah Rambutan Kab. Banyuasin serta di Kab OKI dan yang sedang dikembangkan saat ini adalah dikawasan bekas tambang di Kab. Lahat.