Perkembangan Ekonomi Indonesia Sampai Indul Fitri

perkembangan ekonomi indonesia

Tabloid-DESA.com – JAKARTA – Meskipun bayangan suram ekonomi global terjadi pada Triwulan I 2023, namun ekonomi Indonesia hampir tidak terpengaruh. Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa bahagia ketika mendapatkan deretan angka indikator ekonomi yang positif pada saat Lebaran lalu.

Pada Maret 2023, inflasi year on year (y-on-y) di Indonesia sebesar 4,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,36. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tual sebesar 7,49 persen dengan IHK sebesar 117,19 dan terendah terjadi di Merauke sebesar 3,17 persen dengan IHK sebesar 112,59.

Perkembangan ekonomi Indonesia menurut laporan BPS, tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada Maret 2023 sebesar 0,18 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,68 persen. Sementara itu, tingkat inflasi y-on-y komponen inti Maret 2023 sebesar 2,94 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,16 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,63 persen.

Menkeu menyambut baik penurunan inflasi Maret 2023 yang signifikan, karena dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan belanja dan melindungi daya beli masyarakat. Pengendalian inflasi pangan juga terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga, terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional. Inflasi volatile food mengalami penurunan, disusul core inflation dengan level 2,9% yang juga mengalami penurunan.

Angka inflasi yang positif di Indonesia menunjukkan tren yang baik, terutama saat inflasi di negara lain masih mengalami kesulitan. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menjaga sisi positif inflasi, mengingat inflasi di negara lain masih cukup tinggi, bahkan mencapai 104,3% di Argentina dan 50,5% di Turki. (sumber : infopublik.id)