Peringatan Dies Natalis ke-63 FKIP Unsri Berlangsung Spektakuler: 126 Dosen dan Mahasiswa  Gelar Melukis Laker Pecahkan Rekor Muri

LUAR BIASA SPEKTAKULER:  Mengukir sejarah. Itulah yang dilakukan oleh Dekan FKIP Unsri, Dr. Hartono, MA dan civitas akademika lainnya. Memperingati Dies Natalis ke-63 FKIP mereka memecahkan rekor MURI dengan menggelar melukis Laker dengan peserta dosen dan mahasiswa terbanyak. Tampak mereka berfoto antusias ketika berhasil menyelesaikan karyanya masing-masing tepat waktu.

TABLOID-DESA.COM, INDRALAYA OGAN ILIR—Luar biasa dan spektakuler. Serangkaian dengan peringatan Dies Natalis ke-63, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya (FKIP Unsri) menggelar kegiatan Melukis Laker dengan peserta terbanyak hingga memecahkan rekor Musi Rekor Indonesia (MURI). Even yang berlangsung semarak dan diikuti 126  dosen dan mahasiswa tersebut berlangsung di Auditorium Unsri Indralaya Ogan Ilir Sumsel pada Kamis (22/8/2024).

MEWAKILI REKTOR UNSRI BUBUHKAN GORESAN: Wakil Rektor III Unsri Prof. Dr.dr  Radiyati Umi Partan, SpPD-KR, M.Kes membubuhkan goresan lukisan di lempeng laker disaksikan undangan lainnya.

Hadir pada kesempatan itu Rektor Universitas Sriwijaya Prof.Dr. Taufiq Marwa, SE, MSi diwakili Wakil Rektor III Prof. Dr.dr. Radiyati Umi Partan, Sp.PD-KR, M,Kes, Dekan FKIP Unsri Dr. Hartono, MA, Wakil Dekan III, Dr. Ismet, Dr. Ketang Wiyono, Bupati OI diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OI diwakili  Kasi PAUD Ramdhoni, Tim Ahli Laker Ibra Barabsyah, Utusan dari MURI Ronggur Sitompul, SH, MKN, Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten OI, Sarono P Sasmito, Kapolres OI, Ketua panitia Pelaksana Dies Natalis, Prof. Dr. Sri Sumarni, MPd yang diwakili oleh Dr, Farhan Yadi, MPd,  Dekan FT, Dekan FMIPA, serta ratusan mahasiswa yang berada di balkon atas dan undangan lainnya.

Acara dimulai dengan melafalkan basmallah yang dipimpin oleh MC, kemudian doa oleh  Doni Fajar, lalu dilanjutkan Laporan Panitia  oleh Dr.Farhan, Yadi, MPd.

KESAKSIAN PARA PIHAK: Dekan FKIP Unsri Dr. Hartono, MA saat memberikan sambutan atas keberhaslan meraih Rekor MURI (foto atas) sementara foto bawah mewakili Bupati OI, Kapolres,  dan ibu ketua panitia Dies membutuhkan tanda tangan sebagai kesaksian para pihak. 

Farhan pada saat itu mengemukakan, Laker merupakan seni lukisan tradisional yang diterapkan pada piring atau keramik, bahan kayu atau lainnya. Di samping itu produk seni ini umumnya menggambarkan motif-motif khas Palembang, seperti flora, fauna, atau pola-pola geometris yang kaya warna dan detail. Lukisan ini biasanya dikerjakan dengan tangan, menggunakan teknik cat yang halus dan penuh ketelitian. Tingginya nilai seni inilah yang kemudian menjadi pertimbangan panitia yang dijadikan sebagai salah satu kegiatan Dies Natalis ke-63 FKIP Unsri yang melibatkan 126 dosen dan mahasiswa sehingga even ini menjadi pemecah rekor MURI dalam hal melukis Laker dengan peserta terbanyak.

Farhan juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang solid seluruh panitia serta bantuan berbagai pihak, sehingga  kegiatan dengan Tema Kampus Pencipta Generasi Berkarakter dan Masyarakat Cerdas Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan ini dapat terselenggara dengan baik dan sukses.

Sementara itu Dekan FKIP Unsri Dr. Hartono, MA pada sambutannhya mengemukakan, peringatan hari lahir (Dies Natalis) adalah peristiwa penting yang menandai awal perjalanan kehidupan. Oleh karena itu kami memperingatinya dengan menyelenggarakan acara sebagai bentuk syukur dan kebahagiaan. Bertambahnya usia selalu diiringi dengan harapan akan makin bertambahnya kedewasaan. Tidak hanya manusia, bertambahnya sebuah institusi pun selalu dikaitkan selalu dikaitkan dengan tingkat kedewasaan.

Apalagi sebuah institusi perguruan tinggi yang mempunyai fungsi utama menciptakan generasi akademisi yang berkualitas. Dies Natalis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya mempunyai makna penting bukan hanya penanda bertambahnya usia, tapi juga tingkat kedewasaan dalam berkarya. Keberadaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya yang sudah menginjak 64 tahun, menjadi bukti bahwa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya mempunyai daya tarik sehingga mampu berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat di antara perguruan tingi negeri maupun swasta, tambahnya.

Di samping itu Dies Natalis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya merupakan momentum penguatan komitmen akan perubahan untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia. Perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan sebagai bagian dari resolusi ulang tahun. Upayaupaya yang dilakukan saat ini diantaranya inovasi pembelajaran, penelitian, dan pengabdian dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi nasional dan internasional, menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan stakeholder sebagai mitra pendidikan di Indonesia,harap akademisi ini optimis .

BANGGA DAN LEGA: Sebagian peserta tampak bangga dan lega ketika menyelesaikan karya seni itu tepat waktu.

Dengan pencapaian Dies Natalis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, diharapkan menjadi fakultas favorit di lingkungan universitas dan di Indonesia. Selain itu kedepannya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya semakin maju dan menjadi fakultas bertaraf internasional dengan selalu berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran yang berstandar internasional diiringi dengan pengembangan sarana dan prasarana yang terkini sesuai dengan kemajuan teknologi terkini. Kegiatan-kegiatan pada Dies Natalis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya menunjang komitmen dan tujuan fakultas untuk membangun suasana akademik yang kondusif untuk mendorong terciptanya mahasiswa yang kreatif, inovatif, adaptif dan memiliki karakter yang sesuai dengan tuntutan global.

ANTUSIAS:  Para peserta tampak antusias memperlihatkan lukisan laker masing-masing sesaat ketika selesai.

Kegiatan ini juga bertujuan sebagai perwujudan rasa syukur atas hari jadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, Kemudian menjalin kebersamaan dan kekeluargaan yang harmonis di FKIP Universitas Sriwijaya. Kemudian yang tidak kalah penting menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap FKIP Universitas Sriwijaya. Di sisi lain juga diharapkan meningkatkan kreatifitas dosen, pegawai, dan mahasiswa, mempererat terjalinnya kerja sama dengan stakeholder.

Sedangkan manfaat kegiatan secara keseluruhan yakni sebagai upaya mengenang hari lahir FKIP Universitas Sriwijaya, mempererat persaudaraan dosen, pegawai dan mahasiswa di lingkungan FKIP Universitas Sriwijaya. Mempertebal rasa cinta dan bangga menjadi keluarga besar di FKIP Universitas Sriwijaya , dan meningkatan kreatifitas civitas akademika FKIP Universitas Sriwijaya, serta memelihara Kerjasama dengan stakeholder (nasional dan internasional).

Sedangkan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan selain melukis laker memecahkan rekor MURI ini  juga berupa Launching: Education Environment Competition (Lomba vidio antar Prodi), Short Video Competition, Pameran Kewirausahaan, Educational poster Competition, E-Sport Competition, berlangsung di Gedung Serba Guna FKIP Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Kemudian acara puncak Dies Nataslis yakni Jalan Sehat, Senam, makan nasi tumpeng bersama, Orasi Ilmiah, Bedah Buku, Launching Buku Sejarah FKIP, Pengumuman Pemenang Lomba dan pembagian hadiah pada Sabtu (27/8/2024) di Gedung Serba Guna FKIP Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

Pada kesempatan itu Hartono juga memohon kesediaan Rektor Unsri melalui Wakil Rektor III Prof. Dr.dr. Radiyati Umi Partan, Sp.PD-KR, M,Kes untuk membuka kegiatan Melukis Laker Dengan Peserta Terbanyak Pemecah Rekor  tersebut secara resmi.

Sementara itu Wakil Rektor  III Profesor Radiyati memulai kata sambutannya dengan mengilustrasikan saat menjalani kegiatan fellow di Jepang. Saat ini dia memperoleh pengalaman berkesan di negeri ketika melihat orang Jepang yang menghargai sebuah hasil karya seni dengan bisa menjelaskan secara detail cenderamata yang ada di rumahnya sehingga bisa menguraikan secara detail filosofinya, kandungan nilai seni estetika dan lainnya.

Oleh karena itu dia mengalami kebingungan saat akan memberikan hadiah kepada instrukturnya tersebut sebab kalau memberikan kain songket, jumputan dan lainnya sebagai hal yang biasa. Di saat itulah kemudian dia melihat Laker tersebut sebagai produk seni tradisional orang-orang Palembang yang memiliki keindahan tersendiri. Oleh karena itu kemudian dia memilih Laker tersebut untuk diberikan sebagai hadiah ke orang Jepang tersebut yang ternyata memperoleh apresiasi luar biasa dibuktikan dengan mengirimkan foto laker lengkap dengan tatakannya di ruang tamu. Sedangkan cenderamata kawan-kawan lainnya tak ada yang dipajang di ruang tamu.

Untuk itu wanita yang Guru Besar Fakultas Kedokteran Unsri ini memberikan apresiasi luar biasa atas prakarsa keluarga besar FKIP Unsri untuk menggelar kegiatan ini. Dia mengharapkan langkah ini menjadi upaya untuk terus melestarikan warisan budaya bernilai tinggi ini hingga terus berkembang dari masa ke masa, ujarnya sembari membuka kegiatan tersebut secara resmi.

PERANTAU YOGYAKARTA MENIKMATI NUANSA SENI SUMATERA: Astrid Yulinda salah seorang dosen FKIP peserta asal Yogyakarta merasakan sensasi seni tersendiri saat melukis Laker 

Sebanyak  126 peserta kemudian focus di meja masing-masing melakukan goresan lukisan dan mewarnai pola-pola gambar yang tertera. Beberapa pesera yang diwawancarai Tabloid Desa seperti Dr. Didi Jaya Santri, PhD, Dr. Kodri Madang, Dr Riyanto, Dr Masagus Tibrani para dosen dari Prodi Biologi mengaku asyik menuangkan kreatifitas seni di atas lempengan dengan melukis Laker tersebut.

“Pegal juga di tangan saking konsentrasinya mewarnai dengan detail dan harus hati-hati,” ujar Kodri sembari bercanda.

 

 

BERJIBAKU: Dr. Didi Jaya Santri, PhD, Dr. Kodri Madang, Dr Riyanto, Dr Masagus Tibrani para dosen dari Prodi Biologi ikut berjibaku melukis laker. Mereka mengaku asyik menuangkan kreatifitas seni di atas lempengan dengan melukis Laker tersebut.

Astrid Yulinda dosen peserta lainnya yang ikut melukis, mengaku sebagai wanita asal Yogyakarta dia menangkap filosofi tersendiri saat mewarnai lekuk-lekuk bunga, daun dan lainnya. “Kesannya memang mewah setelah laker ini jadi,” ujarnya.

Untuk itu dia mengharapkan agar warisan seni budaya ini tetap lestari maka bisa dimasukan dalam pelajaran atau kurikulum muatan local.

Lebih kurang dua jam berjalan 126 peserta telah menyelesaikan lukisannya masing-masing. Kemudian dilakukan foto bersama mereka semua dengan memegang laker masing-masing. Usai itu kemudian dilakukan penandatanganan akte notaries yang menandai bahwa rekor MURI Melukis Laker dengan peserta terbanyak dan waktu tercepat berhasil diraih oleh FKIP Unsri pada Kamis, 22 Agustus 2024. Kemudian dilakukan penandatangan oleh Dekan FKIP Unsri Dr. Hartono, MA dengan menyertakan saksi-saksi dari yang mewakili Bupati OI Ramdhoni, Wakil Polres, pihak ahli laker serta notaries dari MURI dengan memberikan kata sambutan singkat masing-masing. Usai ini selanjutnya akan dicetak sertifikat ASLI rekor MURI.

Para peserta tampak antusias atas keberhasilan tersebut kemudian mereka foto bersama dengan mengumpulkan hasil lukisan tersebut yang selanjut akan ditempatkan di ruangan berupa gallery di kampus FKIP Unsri.

Foto: Dokumen FKIP Unsri

Teks/Editor: Sarono P Sasmito