SEMANGAT DAN CERIA: Begitulah ekspresi para mahasiswa Co-Ners kelompok 4 yang melaksanakan Stase Komunitas di Desa Permata Baru Kecamatan Indralaya Utara Ogan Ilir Provinsi Sumsel. Mereka mengadakan penyuluhan tentang bahaya merokok dan kecanduan gadget di kalangan remaja di Posko 4 yang dihadiri juga Pemimpin Redaksi Tabloid Desa.com. Sarono P Sasmito, Minggu (6/4/2025).
TABLOID-DESA-COM, INDRALAYA UTARA OGAN ILIR—Sebanyak 10 mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) menjalani Stase Komunitas di Desa Permata Baru Kecamatan Indralaya Utara Ogan Ilir Sumsel selama lima minggu. Mereka tergabung dalam Kelompok IV dengan Pembimbing Jaji, S.Kep, Ners, MKep dengan Ketua Kelompok Rahmad Akbar, S.Kep dan Sekretaris Cyntia Dewanti, S.Kep terus melaksanakan berbagai kegiatan. Diantaranya tentang Bahaya Merokok dan Bebaskan Diri dari Kecandungan Gadget agar Hidup Nyata Lebih Berwarna di Posko kelompok IV , Minggu (6/4/2025).
Hadir pada kegiatan yang berlangsung penuh keakraban tersebut para mahasiswa dan mahasiswi yakni Alya Rusmi Saputri, Selfiyana, Sekar Arum Famikat, Cyntia Dewanti, Debora Kusdianingtyas, Caroline,Hafida, Selvi, Jupita Astuti, Rahmad Akbar dan Risnawati. Sedangkan para remaja yang hadir yakni Raka Anugerah, M. Jafa Athalla, Rafly Arwansyah, Forel Alfarizi, Ega Boy, Sofyan Dwi Admaja, M. Zainul Anbiya, dan Alfino Steven Gerrade. Hadir pula salah seorang warga Permata Baru yang juga Pemimpin Redaksi Tabloid Desa Sarono P Sasmito.
MESKI dengan lesehan dan alat bantu paparan yang sederhana berupa brosur yang mereka bagikan ke peserta para mamahsiswa ini semangat menggelar penyuluhan tentang bahaya merokok dan gadget di kalangan remaja di Desa Permata Baru Indralaya Utara Ogan Ilir
Pada materi pertama Alya Rusmi tampil sebagai pembicara membahas tentang Dampak Merokok. Dengan membagikan brosur mereka menjelaskan dampak kecanduan merokok diantaranya hidup menjadi tidak bebas karena dikontrol oleh rokok dan harus mencari rokok terus, pemborosan uang, dijauhi teman yang sehat, masa depan suram dan akibat lainnya. Untuk itu mereka mengajak para remaja itu untuk melawan kecanduan merokok dan berhenti merokok dengan jalan niat yang kuat, hindari teman yang merokok, sibukkan diri dengan kegiatan positif, berani bilang tidak kalau ditawari merokok. Sebab dampak merokok sangat serius dalam mengganggu Kesehatan seperti meningkatkan resiko berbagai jenis kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan pernapasan, masalah Kesehatan reproduki, penurunan kekebalan tubuh dan penuaan dini.
BERBAGI ILMU DI SELA CANDA: Saat paparan materi yang mereka sosialisasikan mereka selingi candaan tetapi materi tetap tersampaikan.
Lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Bebaskan diri dari kecanduan gadget disampaikan oleh Debora Kusdianingtyas. Debora menguraikan pengertian kecandungan gadget adalah kondisi di mana seseorang merasa memiliki dorongan yang kuat dan tidak terkendali untuk menggunakan gadget baik berupa smartpone, tablet, laptop dan game konsol secara berlebihan, hingga mengganggu aspek kehidupan lainnya.
Saat itu para mahasiswa yang kompak satu sama lain saling memberikan penjelasan kepada para remaja, juga menguraikan dampak kecanduan gadget yakni gangguan tidur baik berupa insomnia, kualitas tidur yang buruk, masalah Kesehatan mata, nyeri leher, bahu dan pergelangan tangan, postur tubuh yang buruk, kurang aktifitas fisik dan resiko obesitas serta sakit kepala. Gadget sangat adiktif karena menaggu sistem pengharaagn otak, ketakutan ketinggaalan (fomo), desain yang menarik, dan pelarian dari kenyataan. Untuk itu para mahasiswa menyarankan para remaja agar mengatasi kecanduan gadget dengan jalan atur batas waktu, bikin jadwal bebas gadget, ngobrol langsung dengan teman, cari kesibukan yang seru dan taruh hp jauh-jauh saat belajar.
Usai sesi itu dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta. Rata-rata peserta menyatakan yang saat ini dilakukan dengan melakukan berbagai kegiatan positif agar terhindar kecanduan gadget diantara dengan berolahraga dan lainnya.
Pada kesempatan itu Sarono P Sasmito yang juga Kepala Madrasah Aliah (MA) Pondok pesantren Albasya Payakabung Indralaya Utara menjelaskan fenomena bahaya merokok dan implikasinya di masyarakat. Termasuk hal yang harus diantisipiasi kerana perokok pemula saat ini justru telah merambah siswa SD. Bukan hanya itu alumni FKIP BIologi Unsri itu mewanti-wanti peran keluarga agar membentengi anak-anak mereka dari bahaya rokok dan gadget dengan memberikan pemahaman yang tepat dan keteladanan yang baik. PJ Kepala Desa Permata Baru Resty Handayani, S. Pd, M. Si. Sangat mendukung kegiatan yang dilakukan para mahasiswa tersebut.
Gelar Prokes, Minggu Depan
Menyikapi prevalensi gout arthitis didunia menurut Word Health Organization (WHO) sebanyak 34,2%. Prevalensi gout arthritis di negara Amerika sebesar 26,3% dari total penduduk (WHO, 2017). Hasil dari Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2018 tercatat prevalensi penyakit gout di indonesia (7.3 %). Prevalensi berdasarkan umur lebih tinggi pada perempuan (8.5%) dibanding laki-laki (6,1%).
Istilah Asam Urat dan rematik atau encok di Indonesia sungguh sangat populer. Semua keluhan sakit atau nyeri pada tulang, persendian, urat dan otot, masyarakat kita dengan sangat mudah menyebut “asam urat” dan “rematik” sebagai nama penyakitnya. Banyak yang masih belum mengerti arti sesungguhnya dari istilah rematik dan asam urat, oleh karena itu banyak yang belum dapat membedakan antara rematik dan asam urat. Rematik berarti rasa sakit atau nyeri dan kaku pada tulang dan persendian, urat, ataupun otot. Keluhan rasa sakit inilah yang sebenarnya disebut rematik. Rematik hanya sebuah istilah untuk rasa sakit, hanya nama lain atau sinonim untuk rasa sakit tidak menjelaskan penyebab penyakit. Keluhan rematik selalu ada penyebabnya dan asam urat merupakan salah satu penyebab rematik.
Gout arthritis atau Asam Urat terjadi ketika kandungan purin pada tubuh diambang batas normal (Sakinah, 2015). Gout arthritis merupakan peradangan pada sendi akibat peningkatan kadar asam urat dalam darah, karena terganggunya metabolisme purin (hiperurisemia) dalam tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi, sehingga dapat mengganggu aktifitas penderita (Cumayunaro, 2017).
Beberapa tanda dan gejala penyakit gout arthritis adalah bengkak, merah, kaku dibagian persendian, terasa nyeri hebat pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas bagian yang bengkak bila disentuh, nyeri dapat terjadi sewaktu waktu akibat mengkonsumsi makanan kaya purin,gejala asam urat menyebabkan bagian yang terserang berubah bentuk, Gejala ini dapat terjadi di tempurung lutut, punggung lengan, tendon belakang, kaki, dan daun telinga, gejala ini lebih banyak dialami oleh para pria yang berusia lebih dari 30 tahun sekitar 90% dan pada wanita umumnya terjadi saat mengalami masa menopouse 10 % (Salasa, 2021).
Beberapa komplikasi gout arthritis adalah infeksi sekunder, batu ginjal, fraktur pada sendi, sitokin, kemokin, protease, dan oksidan yang berperan didalam proses inflamasi akut juga berperan diproses inflamasi kronis dan sehingga dapat menyebabkan sinovitis, dekstruksi kartilago, dan erosi tulang (Rotschild, 2013; Nugroho, 2022).
Pada hasil pengkajian komunitas ditemukan >50% dari total populasi warga Desa Permata Baru yang mengalami nyeri sendi namun belum diketahui penyebab nyeri sendi tersebut merupakan Asam Urat. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan beberapa warga mengetahui bahwa dirinya mengalami Asam Urat namun tidak rutin untuk mengkonsumsi obat.
MOTIVASI REMAJA AGAR SEMANGAT KEJAR CITA-CITA: Pemimpin Redaksi Tabloid Desa.Com, Sarono P Sasmito yang juga warga Permata Baru saat itu melakukan pengayaan materi sosialiasi dan memotivasi remaja Desa Permata Baru agar semangat mewujudkan cita-cita.
Tindakan promotif, preventif dan kuratif dalam perawatan komunitas sangat penting untuk dilakukan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama di Desa Permata Baru. Kegiatan acara berupa promosi kesehatan mengenai Asam Urat penyebab nyeri sendi pada masyarakat Desa Permata Baru.
Kegiatan itu bertujuan: Meningkatan taraf kesehatan di Desa Permata Baru; Mencegah masalah kesehatan terutama asam urat di Desa Permata Baru; Meningkatkan pengetahuan Masyarakat Desa Permata Baru; Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit asam urat di Desa Permata Baru dan Mengedukasi dan melakukan pencegahan penyakit asam urat di Desa Permata Baru.
Sedangkan manfaat yang diharapkan berupa :Masyarakat mengetahui dan mengenali penyakit Asam Urat; Meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Permata Baru mengenai Asam Urat penyebab Nyeri Sendi; Mendorong perubahan gaya hidup sehat melalui edukasi mengenai Asam Urat penyebab Nyeri Sendi; menyediakan pemeriksaan kesehatan yang memungkinkan deteksi dini Asam Urat serta meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan bagi penderita Asam Urat untuk mengurangi risiko komplikasi serius.
Kegiatan tersebut berlandaskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program Kerja Praktek Lapangan Mahasiswa Co-Ners Bagian Keperawatan
Tema Kegiatan tersebut “Wujudkan Permata Baru Sehat, Kenali Asam Urat Penyebab Nyeri Sendi” dengan sasaran kegiatan
Masyarakat Desa Permata Baru. Sedangkan bentuk kegiatan berupa Acara Formal pembukaan acara, melakukan promosi kesehatan: penyuluhan Asam Urat, pemeriksaan kesehatan deteksi dini Asam Urat dan penutupan acara Acara Non Formal Pemberian doorprize. Kegiatan akan berlangsung Minggu, 13 April 2025 Waktu : 09.00 – Selesai di Lapangan RT 03 Desa Permata Baru.
Foto: Dok Mahasiswa Coners Kelompok 4
Teks/Editor: Sarono P Sasmito, SPd.