Abdul Aziz Kamis, Sosok Yang Peduli dengan Rakyat Kecil

Sosok yang akrab disapa dengan panggilan Pak Aziz kini telah pergi untuk selama-lamanya. Kepergiaannya tentu mengejutkan banyak orang dan meninggalkan duka yang mendalam baik bagi keluarga maupun bagi kerabat dan handai tolan.

Abdul Aziz Kamis begitu nama lengkapnya menghebus napas terakhir hari Sabtu, 6 Juli 2024 pukul 11.00 di RSUD Muhammad Hoesin Palembang. Semasa hidupnya beliau telah malang melintang di Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsen memperjuang hak-hak masyarakat kecil.

Dimana beliau pernah sebagai CO di Bina Desa sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat marjinal. Selain itu, beliau juga pernah sebagai direktur di Yayasan Wira Bakti Utama yang bergerak dibidang kemasyarakatan khususnya masyarakat miskin kota, terutama masyarakat dibantaran sungai Musi.

Di era tahun 2000 an beliau juga aktif di Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang konsen terhadap isu transparansi anggaran. Dimana beliau dengan giginya memperjuang anggaran desa, anggaran hak-hak dasar masyarakat seperti dana sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Selain isu transparansi anggaran, Aziz Kamis bersama jaringan nasional, seperti Bening (Bengkulu), Charles (Jambi), Afrinaldi (Sumbar), dan Nurdin Bone (Lampung),  bersama Jhon Erison mendampingi, mengorganisir dan advokasi kasus penggusuran petani dan masyarakat pada desa-desa perbatasan di 2 kabupaten, Kampar (Riau) dan 50 Kota (Sumbar) untuk pembangunan waduk PLTA Koto Panjang yang diperuntukkan pengembangan industri di Riau dan Batam Kepulauan Riau. Bersama Jhon Erison mendampingi, mengorganisir dan mengadvokasi Waduk PLTA Koto Panjang sekitar 2 tahun.

Dalam hal memperjuagnkan hak-hak masyarakat desa maupun anggaran desa beliau mendirikan Tabloid Desa. Tabloid yang menyuarakan otonomi desa dan permasalahan desa yang menjangkau seluruh desa di Sumatera Selatan.

Beliau meninggalkan seorang istri dan satu orang putra. Sebagai sosok yang konsen di lembaga kemasyarakatan baik kepemudaan maupun masyarakat marjinal tentunya pemikirannya tidak perlu diragukan lagi, karena beliau telah banyak memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat.

Perhatiannya yang dalam terhadap isu publik dan hubungannya yang luas membuat Abdul Aziz Kamis juga terjun ke dunia politik. Beliau bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN).

Dimata karyawan dan kolega sosok Abdul Aziz Kamis adalah orang yang bijaksana dan peduli dengan bawahan. “Jujur saya sebagai teman merasa kehilangan dengan sosok Pak Aziz Kamis” kata Helmi. Karena menurutnya beliau adalah orang yang banyak mengajarkan ilmu yang berhubungan dengan dunia Lembaga Swadaya Masyarakat.

Sebagai atasan, Pak Aziz tidak hanya mengajarkan ini itu, melaikan juga menjadi sosok orang tua yang memotivasi dan mengayomi. Dengan cara berbincangnya yang asik, bahkan bawahan dan juniornya pun tidak merasa sebagai bawahan dan digurui.

Segenap jajaran Tabloid Desa bersaksi Bapak Abdul Aziz Kamis orang baik, dan semoga diampuni segala kesalahan beliua, dan mendapat tempat terbaik disisi Allah SWA. Aamiin (*)