Kenapa Obat Antibiotik Harus Dihabiskan

Tabloid-DESA.com – Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Beberapa jenis antibiotik juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri pada kondisi-kondisi tertentu. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu.

Saat terdiagnosis suatu penyakit, umumnya seseorang akan menerima obat dari dokter untuk mengobati masalah kesehatan yang diderita, salah satunya adalah antibiotik.

Antibiotik bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan, perkembangbiakan bakteri, atau membunuh sel bakteri. Dengan begitu, infeksi bakteri bisa teratasi. Penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan karena bisa meningkatkan risiko terjadinya resistensi atau kekebalan terhadap antibiotik.

Apa itu resistansi antimikroba?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistansi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) adalah kondisi ketika bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan sehingga memiliki daya tahan atau kekebalan yang tinggi terhadap obat-obatan antimikroba dan/atau antibiotik. Bila antimikroba dan/atau antibiotik tidak dikonsumsi secara teratur, seseorang berisiko mengalami AMR.

WHO menyarankan, obat antibiotik harus dihabiskan agar efektif melawan infeksi bakteri dalam tubuh. Terlebih, kondisi tubuh atau gejala yang semakin membaik bukan berarti infeksi telah hilang secara keseluruhan.

“Kalau tidak menghabiskan atau tidak teratur (minum antibiotik), itu justru ‘mengajari’ si bakteri untuk bisa lebih kebal terhadap antibiotik tersebut kalau sampai ada lagi,” sebut dr. Anis Karuniawati, Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/10/2022).

Bila AMR terjadi dalam tubuh, terhadap sejumlah risiko yang akan dihadapi, seperti infeksi akan sulit atau tidak mungkin diobati, meningkatkan risiko penyebaran penyakit, munculnya penyakit parah, hingga risiko kematian.

Dilansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), terdapat sejumlah hal yang harus dilakukan bila dokter memberikan antibiotik kepada pasien, yaitu.

  • Mengonsumsi antibiotik sesuai dengan aturan yang diberikan
  • Jangan berbagi antibiotik dengan orang lain
  • Jangan mengonsumsi obat yang diresepkan orang lain
  • Selalu komunikasikan dengan dokter atau apoteker bila ada pertanyaan terkait antibiotik
  • Konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping antibiotik

Peringatan Sebelum Menggunakan Antibiotik

Ikuti anjuran dan saran dokter selama menjalani pengobatan dengan obat antibiotik. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan menggunakan antibiotik jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter tentang riwayat kesehatan yang Anda miliki, terutama jika Anda sedang menderita penyakit ginjal,lupus, penyakit liver, porfiria, atau pernah mengalami infeksi bakteri yang berat atau sepsis.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik bisa menurunkan efektivitas vaksinasi, terutama jenis vaksin hidup.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan antibiotik.

Efek Samping dan Bahaya Antibiotik

Efek samping dari penggunaan antibiotik bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan dosis obat, juga pada respons tubuh pasien terhadap obat. Namun, beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi setelah menggunakan antibiotik adalah sebagai berikut:

  • Mualatau muntah
  • Perut kembung
  • Diare
  • Hilang nafsu makan
  • Nyeri ototatau sendi

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang Anda alami tidak kunjung mereda atau makin memberat. Selain itu, ada efek samping yang lebih serius akibat penggunaan antibiotik, yaitu peningkatan risiko terjadinya infeksi C.difficile yang bisa ditandai dengan gejala diare berat yang tidak kunjung mereda atau resistensi antibiotik.

Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping tersebut atau mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan antibiotik. *