Tabloid-DESA.com SEKAYU – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Musi Banyuasin (Muba) terus menggalakkan program Kampung KB. Hal ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar manfaat Program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat, terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil dan wilayah nelayan di seluruh tanah air.
“Saat ini baru ada satu Kampung KB yaitu di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Tungkal Jaya. Sedangkan target pemerintah untuk menambahnya menjadi satu kecamatan-satu kampung, bila perlu satu desa satu Kampung KB,” ujar Kepala BKKBN Muba, Ir Zulfakar, Msi, di Ruang Rapat Randik, Kamis (19/10).
Untuk itu Zulfakar berharap sektor-sektor pemerintah terkait lainnya dapat saling bersinergi, berkolaborasi dan saling mendukung satu sama lain dalam pencanangan Kampung KB. “Kerja sama ini juga diharapkan berguna dalam mengisi berbagai kegiatan di Kampung KB nantinya,” imbuhnya.
Sementara Asisten I Setda Muba H Rusli, SP, MM, optimis target itu bisa dicapai meski jumlah desa yang ada di Muba tersebar di 218 wilayah. “Program ini sebaiknya diterapkan di daerah yang populasinya dianggap sudah padat sehingga pembangunan berwawasan kependudukan dapat dilaksanakan bersama warga setempat,” ujar Rusli.
Peneliti di BKKBN Provinsi Sumsel, Dani Saputra menambahkan pembentukan Kampung KB sudah selayaknya mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Selain itu juga diperlukan data kependudukan yang akurat dan partisipasi aktif masyarakat setempat.
“Kita juga memerlukan Rumah Data Kependudukan atau Rumah Dataku sebagai upaya peningkatan tata kelola data, terutama di level mikro,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Dani, Rumah Dataku dapat mendukung kader pengurus untuk melakukan intervensi program di Kampung KB. “Rumah Dataku sebagai model solusi strategis penanganan permasalahan kependudukan di Kampung KB, jadi kita tidak menggunakan asumsi, melainkan berdasar pada data yang akurat,” urai Dani.