Tabloid-DESA – Sepekan terakhir, 13 dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami banjir, tanah longsor, dan satu jembatan ambruk. Kondisi ini memaksa petani yang sedang menanam padi terancam gagal panen.
Berdasarkan data dihimpun, bencana alam terjadi di Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan terjadi bronjong penahan pinggiran sungai ambruk sepanjang 25 meter menyebabkan ratusan hektar sawah terendam. Deras air hujan juga menyebabkan jalan putus sepanjang 20 meter di Kecamatan Sungai Are. Dikabarkan, seorang warga tertimbun longsor.
Di OKU Timur, banjir menyebabkan jembatan ambruk total. Banjir menggenangi sekitar 500 hektar sawah warga. Banjir dan tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Belido Semendo Darat Lawang Kidul, Muara Enim yang menyebabkan 562 rumah dan ratusan hektar sawah terendam, 155 meter jalan rusak akibat longsor.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin, yang merendam 1.358 rumah dan menggenangi sejumlah fasilitas umum. Di Musi Rawas, tepatnya di Kecamatan Ulu Terawas dan Muara Kelingi terjadi banjir merendam 640 rumah dan seratus hektar sawah.
Ribuan hektar sawah dan kebun warga di Kecamatan Sirah Pulau Padang, Lempuing, dan Jejawai, Kabupaten Ogan Komering Ilir terendam akibat banjir. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, dan Empat Lawang, Panukal Abab Lematang Ilir, dan Lahat. Di daerah itu, sebanyak ratusan rumah terendam banjir setinggi satu sampai dua meter. Terjadi juga longsor menyebabkan jalan tertutup tanah sepanjang 25 meter.
Banjir juga menghantam puluhan rumah di Kota Prabumulih. Di OKU, banjir dan tanah longsor membuat 300 rumah dan puluhan hektar sawah terendam.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah mengungkapkan, dari banyaknya musibah yang terjadi pada musim hujan tahun ini, pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana. Tim satgas bencana telah diturunkan ke lokasi untuk membangun posko dan mengevakuasi korban menggunakan perahu karet dan mobil rescue.
“Status siaga darurat bencana telah dikeluarkan, ini karena hampir semua wilayah di Sumsel terjadi musibah,” ungkap Iriansyah, Kamis (1/12).
Untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumsel dan pemerintah setempat untuk menyiapkan alat berat dan membangun jembatan baru secepatnya. Hal ini untuk melancarkan akses transportasi warga.
“Akses jalan sangat vital, jadi perlu ditindaklanjuti segera mungkin,” tandasnya.