Tabloid-DESA.com SEKAYU – Sejak tahun 1970an silam, sistem pengajaran keagamaan atau disebut dengan Cawisan di Desa Sukarame Kecamatan Sekayu Kabupaten Muba sudah mulai berkembang. Hal ini dikarenakan saat itu ada pembelajaran agama di rumah haji Muttholib yang berkembang cukup pesat. Dari waktu ke waktu rumah tersebut selalu menjadi pusat pembelajaran agama masyarakat sehingga berubah menjadi sebuah pondok pesantren yang kelak dikenal dengan Pondok Pesantren Al-Muttholibiah.
Keberadaan Pondok Pesantren Al-Muttholibiah ini memang tidak bisa dilepaskan dari Kyai Haji Muttholib ahli dalam ilmu Al Qur’an dan ilmu lainnya, sampai sekarang kesemuanya diwariskan kepada keturunnya sehingga dinisbatkan namanya sebagai pondok pesantren Al-Muttholibiah, mengingat perjuangan dalam menata ummat.
Dalam pendirian pondok pesantren ini merupakan sebuah strategi agar remaja atau para pemuda bangsa ini mempunyai akhlak yang baik dan iman yang kuat agar senantiasa mencintai dan mengidolakan Nabi Muhammad saw dalam memperjuangkan agama yang dibawa Nabi saw serta dapat mengamalkan ilmunya untuk negara dan bangsa Indonesia.
Tujuan berdirinya Pondok Pesantren Al-Muttholibiah antara lain mengantarkan santri atau generasi muda Islam menjadi kader-kader dakwah yang mampu menyelesaikan problematika umat dan mampu membawa masyarakat sekitarnya ke arah yang lebih baik dan maju.
Berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya, pondok pesantren Al-Muttholibiah memiliki ciri khas tersendiri dengan membekali ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Bahasa Arab yang lebih mendalam guna memahami kitab-kitab salaf yang mereka kaji.
Kurikulum pendidikan yang diterapkan oleh pondok pesantren Al-Muttholibiah tidak jauh berbeda dengan pondok pesantren yang lain dalam hal mengkaji kitab-kitab karangan ulama salaf seperti Riyadhus Shalihin, Safinatun Najah, Fathul Qarib, Fathul Mu’in, Sulamut Taufik, Ta’limul Muta’allim dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pendidikan formal madin, pondok ini menerapkan kurikulum Depag.
Dan ditahun 2017 pondok pesantren Al-Mutholibiah sudah mempunyai santri santri 80. Dengan fasilitas semua gedung milik sendir, serta ketrampilan, bahasa arab, bahasa inggris, tahfidzul qur’an dan kaligrafi, sedangkan madrasah diniyah i’dadiyah, awaliyah dan wustho. Dan sekarang baru mengembangkan pedidikan formal SMPIT.
Mudir pondok pesantren Al-Mutholibiah Gus Yadi, S.Kom.I mengatakan
“Ponpes ini hanya satu-satunya di kecamatan sekayu, semoga dengan hadirnya ponpes menambah kazanah baru didunia pendidikan terutama agama agar santri untuk menjadi bekal hidup, apalagi sekarang dengan seiring derasnya kenegativan pemuda karena narkoba bikin krisis akhlak,” cetusnya.
Tambahnya, bagi putra putri wilyah sekayu silahkan daftarkan anaknya keponpes Al-Muttholibiah, dan kami para ustd dan ustdzah siap membimbing menuju kepahaman ilmu agama agar dijauhkan pemahaman-pemaham radikal. (Ray)