Tabloid-DESA.com PALEMBANG – Korem 044/Garuda Dempo menggelar nonton bareng (Nobar) film tragedi pengkhianatan Gerakan 30 September atau yang dikenal dengan G.30.S/PKI bersama warga masyarakat bertempat di halaman rumah susun sewa (Rusunawa) Jln. Kasnariansyah Palembang yang dimuali sekira pukul 19.30 Wib malam, Rabu (20/9).
Komandan Korem 044/Garuda Dempo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.IP yang diwakili oleh Pasi Komsos Siter Korem Mayor Inf Muhammad Zahron, S.Sos. dalam sambutannya mengatakan bahwa maksud dan tujuan pemutaran film G.30.S/PKI ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat tentang sejarah kelam pemberontakan, penghianatan dan upaya kudeta dari kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965, dimana pemberontakan tersebut merupakan yang kedua kalinya bagi bangsa ini, pemberontakan pertama terjadi pada tahun 1948 dan yang kedua pada tahun 1965 dimana secara keji dan bengis para PKI tersebut membunuh setiap orang yang dianggap menjadi penghalang bagi misinya termasuk para ulama, kiyai, santri dan masyarakat luas hingga tidak terhitung lagi jumlahnya dan pada puncaknya penculikan dan pembunuhan 7 Jenderal Angkatan Darat 1 Pamen dan 1 Pama kemudian jenazah mereka dimasukkan kedalam lubang buaya hingga akhirnya rakyat bersama TNI bersatu menumpas PKI hingga ke akar-akarnya.
Lebih lanjut Mayor Zahron mengatakan bahwa Nobar pemutaran film G.30.S/PKI selain merupakan instruksi langsung dari Panglima TNI juga sebagai early warning system bagi kita untuk mengingatkan kembali bahwa bangsa kita pernah mengalami masa kelam dan memilukan karena pengkhianatan PKI, dimana sebelumnya pemutaran film ini hal yang wajib ditayangkan oleh seluruh stasiun Televisi namun sejak era reformasi kegiatan ini dihentikan, oleh karenanya untuk mengingatkan kembali serta mengenalkan kembali kepada generasi muda bahwa kejadian tersebut pernah ada serta tidak boleh terulang lagi.
Sementara itu Ketua RT 14 RW 05 Kelurahan 20 Ilir D IV Kecamatan Ilit Timur I Palembang Bapak Alfian menyambut gembira diadakannya pemutaran kembali film tragedi pengkhianatan G.30.S/PKI di wilayahnya yang dilihat dari antusiasme masyarakat untuk menonton film ini sangat besar, karena sudah 19 tahun atau sejak reformasi 1998 film ini tidak ditayangkan lagi, sehingga anak-anak sekarang tidak mengetahui tentang sejarah kelam yang pernah dialami bangsa ini. Dengan adanya pemutaran kembali film ini yang diprakarsai oleh TNI, diharapkan generasi muda akan mengetahui sejarah bangsanya.
“Anak-anak sekarang tidak mengetahui kebiadaban PKI kepada bangsa ini, dengan ditontonkannya film G.30.S/PKI ini diharapkan anak-anak muda sekarang memahami dan mengetahui tentang kejadian G.30.S/PKI yang sebenarnya”, terang Alfian.