Pemprov Sumsel Rangkul Konten Kreator dan Youtuber Gaungkan GSMP

Tabloid-DESA.com, PALEMBANG –  Selain menyajikan konten yang kreatif, kompetitif, menarik, berkualitas dan profesional, para konten kreator dan youtuber diharapkan dapat mendukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas Gubernur Sumsel H. Herman Deru. 

Pernyataan itu diungkapkan Sekda Provinsi Sumsel, Ir. S.A. Supriono saat membuka Literasi Digital Provinsi Sumsel yang digelar Dinas Kominfo Sumsel, di Hotel Emilia, Selasa (11/10) pagi.

“Saat ini kami berharap teman-teman konten kreator mendorong agar GSMP yang diinisiasi Gubernur Herman Deru ini tersosilisasi dengan masif ke masyarakat. Karena dengan menanam sendiri berbagai kebutuhan pokok dapat mendorong upaya kita menekan inflasi,” jelas Sekda Supriono.

Selain menggalakkan masyarakat menjadi produsen untuk memenuhi kebutuhan seperti cabai, telur dan ikan, Pemprov juga berencana mengklasifikasi berbagai jenis pariwisata yang berpotensi ditonjolkan.

“Misalnya pariwisata  megalit ada di Lahat dan Pagaralam, atau pariwisata agri culture dan sebagainya,” jelas dia.

Lebih jauh dikatakannya, perkembangan teknologi dan informasi era modern saat ini sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Salah satunya adalah perubahan pola pikir dan tingginya kreativitas kaum milenial. Oleh karena itu, tidak heran dari keinginan manusia yang menginginkan sebuah perubahan untuk melahirkan ide-ide kreatif. Salah satu perkembangan teknologi hingga beberapa dekade saat ini adalah podcast, podcast merupakan wujud perubahan dari lahirnya media alternatif radio di new modern.

Menurutnya kehadiran teknologi digital  bagian dari kehidupan bermasyarakat kian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital.

Digitalisasi media saat ini, mendorong perubahan industri konten kreatif. Artinya perkembangan media membuat membuat masing-masing konten memiliki platform distribusi sendiri melalui saluran digital. Perubahan inilah yang seharusnya diikuti oleh pelaku industri yang harus mampu mengikuti perubahan zaman terutama di era industri 4.0 karena konsumen baru adalah generasi Z yang sangat digital dan sangat akrab dengan youtuber, vloger dan podcaster daripada publik figur di televisi atau film.

Banyak contoh yang sukses dengan produktif melalui internet. Contohnya menjadi selebgram, Online shop, menjadi YouTuber, menjadi Blogger, Freelancer, hingga menjadi tutor online. Mereka yang sukses dari jalan tersebut, telah memanfaatkan perkembangan teknologi dengan sangat baik.

Keberhasilan dan kemampuan bersaing di era transformasi digital saat ini tentu saja membutuhkan Ilmu dan pengetahuan yang dapat diperoleh melalui pemahaman literasi digital. Melalui kapasitas literasi digital yang mumpuni, diyakininya dapat membantu masyarakat menggunakan internet dengan produktif, bijak dan tepat guna.

Saat ini indeks literasi digital Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5, yang artinya, masih dalam kategori sedang belum mencapai tahap yang lebih baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan sehingga menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan litrerasi digital.

Adapun empat pilar utama literasi digital dalam peningkatan kapasitas SDM digital antara lain: kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.

“Besar harapan kami melalui Literasi Digital bertema “Kreatif dan Kompetitif di tengah Dunia Digital” ini, aneka konten di era digital dihiasi oleh berbagai konten yang kreatif, kompetitif, menarik juga berkualitas sebagai konten yang professional, berintegritas sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Sumsel, H. Achmad Rizwan S.STP. MM mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan untuk mewujudkan konten kreator yang dapat membangun komunikasi aktif, kreatif, update yang dapat, bersaing secara global, memiliki kreatifitas, mengetahui batasan dan aturan.

“Dengan kegiatan ini kita harap mereka dapat memahami dan menguasai keterampilan dasar pembuatan konten. Mengerti cara berbicara, merekam, menggunggah (upload), setting peralatan. Serta mengetahui teknik pengambilan gambar, video, lighting yang tepat dan pemahaman kepada peserta agar mengetahui etika penyiaran agar tidak bersinggungan dengan hukum serta eningkatkan pegetahuan SDM dalam hal cara membuat sebuah produk teknologi yang tepat guna,” jelasnya.

Sementara Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva mengatakan, melalui video tapping bahwa literasi digital ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari agar generasi muda, agar paham dan mengerti mana informasi yang harus diterima dan yang harus dicari kembali sumber kebenarannya.

Sebab, semakin canggihnya  teknologi dan informasi semakin banyak pula oknumyang tidak bertanggung jawab dengan informasi yang posting.

“Dengan adanya pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat generasi muda dapat berpartisipasi dan berkompetisi di era dunia modern sekarang ini. Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis dan kreatif,” jelasnya.

Iapun mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua peserta Literasi Digital yang hadir karena dengan kesadaran sendiri, meliterasi ini, diri agar dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian dengan menambah wawasan, pengetahuan dan nantinya dapat dipraktekkan dimanapun berada

“Kepada semua peserta Literasi Digital, selamat mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya, agar sepulang dari sini dapat menyebarkan informasi positif kepada orang-orang di sekeliling,” tutupnya.*