Pemkab Empat Lawang Akan Ajukan Pinjaman ke Bank Sumsel Babel Sebesar Rp 147 Miliar

pinjam

Tabloid-DESA.com EMPAT LAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang, akan mengajukan pinjaman dana daerah ke Bank Sumsel-Babel (BSB), sebesar Rp147 milyar. Pinjaman ini untuk membiaya proyek-proyek strategis yang memang perencanaannya sudah masuk dalam proyek strategis daerah.

Terjadinya pandemi COVID-19 secara global belakangan ini, telah membuat terjadinya kontraksi ekonomi, tak terkecuali Kabupaten Empat Lawang.

Imbasnya, sumber-sumber pendapatan daerah seperti transfer daerah, itu mengalami penurunan yang luar biasa. Sebagai contoh, Dana Alokasi Umum (DAU) mengalami kekurangan Rp42,5 milyar, dana perimbangan berkurang sekitar Rp70 milyar-an, bahkan dana insentif daerah (DID) nol rupiah.

”Sementara kebutuhan dengan anggaran, untuk menjalankan pembangunan itu sudah dipatok dengan target-target berjalan,” ungkap Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad didampingi Wabup Empat Lawang Yulius Maulana kepada wartawan, usai rapat paripurna DPRD Empat Lawang dalam rangka membahas pinjaman daerah ke BSB tahun anggaran 2021, yang digelar di gedung DPRD Empat Lawang.

Dipaparkanya, rencana pinjaman daerah ke BSB ini dirasa penting untuk membiayai rencana proyek-proyek strategis kabupaten, yang sudah teragendakan.

”Sebagian untuk itu, sebagian lagi untuk membiayai kekurangan pembiayaan lain di Pemkab,” katanya.

Apakah pembayaran bunga pinjaman bisa dihandle oleh APBD ke depan, Bupati memastikan jika pembayaran bunga pinjaman bisa dilakukan pada 2021. Dalam penjelasannya, satu tahun anggaran untuk mengatur pembayaran bunga pinjaman, selanjutnya pada 2022-2023, membayar pokok pinjaman.

”Kalau memang memungkinkan pada 2022 kita bayarkan lunas, tentu akan kita bayarkan lunas,” imbuhnya.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan, diantara proyek-proyek strategis yang akan dibiayai dari pinjaman daerah ini nantinya adalah, pembangunan ruas jalan penghubung Tanjung Raman Kecamatan Pendopo ke Talang Padang Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), dan pembangunan Jalan Desa Lingge Kecamatan Pendopo Barat sepanjang 17 kilometer (km) yang menghubungkan Kecamatan Pendopo Barat dengan Kecamatan Sikap Dalam.

“Yang jelas, mengapa kita perlu minjam, karena memang keuangan daerah kita turun drastis jika dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.