Tabloid-DESA.com KUPANG – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Timur Yohanes Tay Ruba mengatakan pemerintah telah menyiapkan 400 ton benih jagung untuk disalurkan kepada kelompok petani dalam menghadapi musim tanam 2016/2017.
“Benih jagung yang kita siapkan saat ini bersumber dari dana APBD NTT untuk pengadaan 400 ton benih,” katanya saat dihubungi Antara di Kupang, Sabtu, terkait kesiapan pemerintah dalam menghadapi musim tanam 2016/2017.
Dia mengatakan, beberapa daerah di provinsi kepulauan itu saat ini sudah mulai memasuki musim tanam secara bertahap sesuai dengan perkiraan hujan dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) setempat.
“Informasi yang kami dapat dari perkiraan BMKG di akhir bulan Oktober 2016, daerah Flores dan Sumba bagian barat sudah mendapatkan hujan,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, pada pertengahan sampai akhir November 2016 sesuai dengan perkiraan hujan terjadi di daerah Kabupaten Sumba Tengah, Sumba TImur, dan Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara di Pulau Timor. Sisahnya untuk daerah lain diperkirakan memasuki awal Desember 2016.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan benih jagung dan nantinya disalurkan melalui kelompok petani yang terdaftar di setiap kabupaten termasuk yang memiliki RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
“Untuk daerah yang sudah bisa menanam maka kita siap salurkan sesuai dengan permintaan dari kabupaten, juga secara bertahap untuk daerah lain yang disesuaikan dengan massa penanaman,” katanya.
Dia menambahkan selain itu untuk benih padi poses penyaluran sudah mulai dilakukan dan pihaknya juga menyiapkan puluhan ton benih kedelai menyambut musim tanam tersebut.
Dia menjelaskan, benih-benih tersebut sudah dipersiapkan kulaitasnya dan terseleski dengan baik dari tahapan peneliti ke balai-balai benih hingga ke penangkar benih.
Pemerintah kemudian membeli benih yang sudah dikemas dari penangkar benih tersebut dengan harga Rp7000-Rp8000 per kilogram kemudian disalurkan kepada petani melalui kelompok yang terdaftar.
“Memang stok benih kita masih belum memadai untuk seluruh petani karena kita masih disesuaikan dengan kekuatan anggaran. Namun ada juga petani yang memanfaatkan benih yang sudah disiapkan secara swadaya,” katanya.
Pemerintah, katanya, terus mendorong para petani di provinsi kepulauan itu untuk meningkatkan produktifitasnya melalui bantuan alat pertanian seperti traktor besar, traktor tangan, pompa air, alat panen serta benih dan pupuk.
Yohenes berharap agar dengan berbagai sentuhan bantuan pemerintah tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi petani terutama untuk jagung, padi, dan kedelai.
Dia menambahkan, NTT juga sudah menjadi salah satu daerah pemasok jagung dari zona timur bersama Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat untuk disalurkan ke Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMK).
Namun besaran kuota jagung yang siap disalurkan belum ditentukan dan prosesnya akan dimulai pada tahun 2017.
Dia menyarankan agar dalam memasuki musim tanam, para petani bisa mengoptimalkan produktifitasnya dengan memanfaatkan berbagai bantuan yang disiapkan berupa peralatan pengolaan lahan, benih, dan juga pupuk pertanian.
“Kita berharap hasilnya bisa optimal sehingga selain untuk konsumsi sendiri para petani juga bisa menjualnya untuk menambah keuntungan secara ekonomi,” demikian Yohanes Tay Ruba.