Tabloid-DESA.com KAYUAGUNG – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menargetkan setiap desa memiliki Pusat Kesehatan Desa (poskades) pada 2017.
Bupati OKI Iskandar di Palembang, Minggu, mengatakan, hingga tahun ini target tersebut terus dikejar agar terjadi pemerataan layanan kesehatan.
“Jangan sampai program ini hanya dinikmati segelintir orang di perkotaan karena sulitnya akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah,” kata dia.
Ia mengatakan tidak hanya jumlah yang diperbanyak, fasilitas kesehatan tersebut pun harus ditingkatkan kualitasnya yakni dengan dilengkapi peralatan, sarana, dan tenaga kerja yang memadai.
Belum lama ini diluncurkan program pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) keliling untuk warga Kabupaten OKI dengan mendistribusikan mobil itu ke sejumlah desa.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan masyarakat serta meningkatkan upaya pencegahan penyakit melalui gerakan masyarakat sehat (Germas).
“Mobil ini digunakan oleh petugas kesehatan untuk keliling ke kampung-kampung, memberi layanan kesehatan dan yang terpenting mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan OKI H M Lubis MKes menyatakan, pada tahap awal pihaknya menyediakan tujuh unit mobil Puskesmas keliling yang didistribusikan ke puskesmas di Kabupaten OKI.
“Tahap awal ada tujuh unit yang kita siagakan untuk menopang pelayanan kesehatan di desa-desa,” ujar dia.
Tujuh mobil itu didistribusikan ke Puskesmas Penanggoan Duren, Mulya Guna, Jejawi, Sirah Pulau Padang, Pampangan, Air Sugihan Jalur 27, dan Pematang Panggang II.
Menurut Lubis, mobil tersebut bertujuan untuk memasyarakatkan gerakan hidup sehat ke masyarakat sekaligus mengurangi penumpukan pasien di pusat-pusat layanan kesehatan sehingga membuat perawatan menjadi tidak maksimal.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten OKI meningkat dari tahun ke tahun meningkat dari angka 63,87 di tahun 2014 menjadi 65,73 pada 2016.
Hasil ini ditunjang dengan ketersediaan pangan, air bersih, sanitasi, energi dan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan.