Tabloid-DESA.com KAYUAGUNG OKI – Presiden Joko Widodo pernah kesal kepada seluruh pemimpin daerah baik Gubernur, Bupati/Wali Kota yang lambat dalam merealisasikan anggaran,kekesalan Presiden tersebut sepertinya tidak berlaku kepada Bupati OKI, H Iskandar SE karena dibawah kepemimpinanya OKI menjadi Kabupaten yang paling cepat dalam menyerap Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, Kabupaten OKI paling tercepat menyerap Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Posisi triwulan ke dua, Juni 2017 ini saja realisasi anggaran Negara yang terserap sudah mencapai 55 persen atau sekira Rp 240 miliar dari target Rp 413miliar.
Kepala Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan Palembang, Siti Sundari saat diterima Bupati OKI di Kayuagung,Jum’at (11/8) mengatakan sangat mengapreasi kinerja Pemkab OKI dalam menyerap dan merealisasikan anggaran pusat ini, “Kalau OKI itu tidak perlu dikejar laporannya, sebelum jatuh tempo laporan sudah masuk di kami, tepat waktu, lengkap dengan out putnya,” ujar Sundari.
Dikatakan Sundari Daerah dipacu untuk mempercepat realisasi anggaran yang dikucurkan pusat untuk mendorong laju perekonomian di daerah,“Ketika penyerapan anggaran terganjal, maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masyarakat, sanksi kepada daerah berupa pemangkasan Dana Alokasi Khusus (DAK) sejumlah yang mengendap itu,”ucapnya.
Dijelaskan Sundari untuk penyerapan DAK Fisik OKI sudah mencapai 27, 07 Persen, jauh diatas provinsi 21,8 persen dan terendah Kota Prabumulih baru 8,03 persen,sedangkan Dana Desa (DD) di OKI sudah terealisasi 57,94 persen ke rekening desa, “Ini capaian luar biasa dalam percepatan pembangunan di Desa,” tambahnya.
Bupati OKI, H. Iskandar, SE mengatakan, upaya yang dia lakukan untuk menggenjot sarapan anggaran Negara dengan mempercepat proses tender dan pekerjaan, “Ini kepala OPD kita pecut harus bekerja dengan keras dan sesuai prosedur yang ada,” tuturnya.
Iskandar juga menghindari adanya pola penyerapan anggaran yang masih menumpuk pada akhir tahun anggaran atau pada triwulan IV,ia menjelaskan jika OPD pengelola APBN memiliki kinerja penyerapan anggaran yang rendah, maka tidak segan-segan untuk menerima koreksi.
”Walaupun besarnya anggaran pusat pada tahun 2017 sedikt menurun dibanding tahun sebelumnya namun dari segi peruntukannya justru lebih berkualitas karena betul-betul dibutuhkan dan sesuai dengan harapan rakyat kita ambil contoh seperti pembangunan jalan Kayuagung Supucuk yang sudah dituntaskan pada tahun ini,” ungkapnya.