Tabloid-DESA.com KAYUAGUNG – Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengajak perusahaan yang beroperasi di wilayah ini untuk berkontribusi terhadap perbaikan sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan dan dikeluhkan masyarakat. Para perusahaan ini diikut sertakan dalam satuan tugas (satgas) penanggulangan kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
“Kita ingin perusahaan turut ambil bagian terhadap perbaikan jalan-jalan poros kabupaten. Ini menjadi tanggung jawab sosial bersama karena jalan ini kita bangun dengan uang rakyat,” ungkap Iskandar di ruang kerjanya, Rabu (1/3) lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten OKI, Ir. Hafidz, MM mengatakan kondisi ruas jalan di OKI yang mengalami kerusakan parah antara lain, di ruas Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur, Ruas Dabuk rejo-Catur Tunggal-Cahya Mas dan Ruas jalan Sp Padang-Pampangan-Tulung Selapan.
“Penyebab hancurnya jalur ekonomi masyarakat ini antara lain dikarenakan kondisi cuaca hujan yang cukup panjang, kelebihan tonase kendaraan serta frekuensi kendaraan angkutan berat proyek nasional yang melewati ruas jalan tersebut,” ungkapnya,.
Dikatakan Hafidz panjang jalan di Kabupaten OKI yang menjadi tanggungjawab Dinas PU Tata Ruang OKI mencapai 112 ruas dengan total panjang mencapai 1.538.869 Km, ”Untuk pemeliharaan jalan sepanjang itu dibutuhkan anggaran mencapai 800 milyar pertahun,” ucapnya.
“Dengan pendanaan yang minim tentu kita kesulitan untuk melakukan pemeliharaan untuk itu perlu kontribusi dari pihak swasta,” tambahnya.
Untuk itu, menurut Hafidz pihaknya akan segera membentuk tim teknis satgas penanggulangan kerusakan jalan di Kabupaten OKI. Tim ini menurut dia terdiri dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di ruas jalan poros tersebut.
“Perusahaan-perusahaan ini yang bertanggungjawab terhadap kondisi jalan yang dilaluinya. Apakah sistemnya keroyokan atau berbagi zona yang penting pekerjaan kita koordinir dan memudahkan akses masyarakat,” tukasnya.
Sekretaris daerah Kabupaten OKI, H. Husin, S. Pd MM yang memimpin rapat mengatakan setelah dibentuk satgas tersebut harus memiliki tugas yang jelas. Husin juga berharap satgas ini bersifat permanen dan tanggungjawab perusahaan terhadap kerusakan jalan bersifat kontinyu.
“Semua wajib terlibat. Kita akan bagi perusahaan berdasarkan zona operasinya. Masing-masing punya tanggungjawab terhadap jalan yang dilalui dan harapan kami satgas ini akan bertugas terus menerus bukan hanya dalam jangka pendek. Kalau kita sudah sama-sama keluar duit untuk pemeliharaannya kita juga sama-sama mengawasi penggunaan jalan,” tutur Husin.
Husin juga mengatakan akan melakukan MoU antara Pemkab OKI dengan PT Waskita Karya selaku pelaksana beberapa proyek nasional yang melalui Kabupaten OKI terkait kerusakan fasilitas jalan dan jembatan milik Kabupaten yang dilalui oleh kendaraan berat pembangunan jalan tol.
Hal ini juga dibenarkan oleh Ahmad Syamsir dari forum CSR OKI. Dikatakan Syamsir CSR perusahaan sebaiknya diarahkan untuk membantu pemerintah daerah memelihara jalan karena akses vital yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kontribusi perusahaan terhadap jalan ini jangan hanya sementara harusnya bersifat kontinyu dan CSR perusahaan baik nya diarahkan untuk perbaikan jalan karena itu yang dibutuhkan masyarakat,” paparnya.
Sementara itu perwakilan PT Sampoerna Agro Eldi Nuaz dan perwakilan PT Waskita Karya, Boni mengatakan untuk diwilayah Kecamatan Mesuji tiga perusahaan; PT Sampoerna Agro, WK dan Way Musi Agro sudah membentuk satgas penanggulangan jalan kerusakan jalan tersebut.
“Untuk di wilayah Mesuji kami sudah membentuk satgas yang diminta oleh Bapak Bupati. Kita sudah melakukan perbaikan jalan secara berbagi tugas dengan waskita dan Way Musi Agro,” kata Eldy.
Menurut dia ketiga perusahaan ini sudah menghabiskan dana mencapai 800 juta dalamrangka perbaikan kerusakan jalan di wilayah ini.