Tabloid-DESA.com PALEMBANG – Investasi sektor perikanan di Sumatera Selatan terpengaruh kondisi pelemahan ekonomi dunia, sehingga beberapa calon penanam modal memilih menunda.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan Galamda Israk di Palembang, Sabtu (12/11), mengatakan, pada pertengahan tahun lalu terdapat sejumlah investor yang berniat untuk menanamkan modal untuk membuat tempat penyimpanan ikan `cool storage” tapi hingga kini belum juga terealisasi.
“Informasi yang diterima bahwa rencana itu ditunda menunggu ekonomi membaik,” kata Galamda.
Tak hanya investasi asing, pelemahan ekonomi ini juga mempengaruhi rencana investasi pengusaha dalam negeri sehingga dikhawatirkan turut menghambat pertumbuhan industri pengolahan.
Padahal di sisi lain pemerintah ingin mengoptimalkan potensi perikanan Sumsel yang memiliki luas perairan umum mencapai 2,5 juta hektare dengan produksi 98.000 ton pada 2015.
“Pemerintah fokus mendorong investasi jangka panjang, seperti pembuatan tempat penyimpanan ikan, pembuatan pabrik pengolahan ikan, pembuatan kolam, dan pembelian kapal. Sejauh ini, sudah ada investasi dalam negeri tapi tumbuhnya memang tidak signifikan,” kata dia seperti dikutip sumsel.antaranews.
Pada 2016, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumsel menargetkan investasi yang masuk berkisar Rp797,90 miliar atau hanya naik tipis dari capaian tahun lalu membukukan Rp790,66 miliar.
Sementara target hingga akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah hanya mematok Rp807,309 miliar pada 2018.
“Rendahnya target investasi ini terbilang wajar karena tidak setiap tahun ada yang membuat lemari pendingin penampungan ikan, ataupun pabrik baru pengolahan ikan, tapi persoalannya dipicu juga oleh kondisi ekonomi saat ini,” kata dia.