Tabloid-DESA.com – Hari ini Kamis (20/4), Agung Firman Sampurna dan Isma Yatun yang terpilih menjadi dua anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI periode 2017-2022 diambil sumpah jabatannya yang dipandu Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. Setelah sebelumnya meraih suara tertinggi dari 26 calon yang melalui uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR.
Pemungutan suara tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi Melkias M Mekeng dilaksanakan di ruang Komisi XI DPR, Kamis (6/2). Dalam pemungutan tersebut, Agung Firman Sampurna berhasil memperoleh suara tertinggi sebanyak 31 suara sedangkan Ismayatun dengan perolehan 29 suara.
Tokoh masyarakat Sumsel, Abdul Aziz Kamis yang turut hadir dalam pemilihan tersebut mengatakan, pemungutan suara tersebut berlangsung sangat ketat antara dua calon tersebut. Menurutnya, selain dua calon yang bersaing tersebut, ada calon lainnya yakni Dadang Suwarna berada di tempat ketiga dengan raihan 27 suara, diikuti oleh Abdul Latief dengan 19 suara, Bambang Pamungkas mendapat 3 suara. Sedangkan tiga calon lainnya yakni, I Gede Kastawa, Ismono Wijayanto, dan Elbert Frits Putranto memperoleh masing-masing 1 suara. “Persaingan sangat ketat, dan ternyata Agung Firman mendapatkan suara terbanyak dari seluruh calon,” ujar Aziz.
Agung Firman Sampurna, jelas Aziz, merupakan anggota BPK RI sejak 2014. Dirinya adalah anak dari Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakkir, dan saudara kandung anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Wahyu Sanjaya. Sementara Isma Yatun sebelumnya tercatat sebagai Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan sejak tahun 2004. Terakhir tercatat duduk di Komisi X DPR yang menangani isu pendidikan, pariwisata, dan olah raga.
Menurut Aziz, hampir seluruh steakholder memprediksi bahwa Agung Firman akan menpat suara terbanyak dalam pemilihan tersebut. Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI merekomendasikan 13 nama kepada DPR RI sebagai calon pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk Agung Firman Sampurna yang kini menjabat Anggota I BPK.
Ke-13 nama itu direkomendasikan setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 26 nama yang masuk ke DPD. Selanjutnya, mereka akan kembali menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR guna mendapatkan dua nama untuk mengisi dua kursi pimpinan BPK yang habis masa jabatannya tahun ini. Komisi XI DPR kemudian akan memilih dua calon untuk menjadi anggota BPK periode 2017-2022.
Dua pimpinan BPK yang akan habis masa jabatannya itu, yakni Agung Firman Sampurna sebagai calon petahana serta Sapto Amal Damandari yang kini menjabat Wakil Ketua BPK. Rekomendasi tersebut tertuang dalam keputusan Komite IV DPD yang ditandatangani oleh Ketua Ajiep Padindang dan dua Wakil Ketua yakni Ghazali Abbas Adan dan Budiono, serta disahkan dalam Sidang Paripurna DPD pada 11 Maret 2017.
Asli Wong Palembang
Dr Agung Firman Sampurna, SE, M.Si, terlahir di Madiun 19 November 1971. Karir birokrasinya dimulai sebagai Staf Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setwilda Tingkat II Kabupaten Musi Banyuasin 1998-1999 lalu sebagai Plh Kepala Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten Musi Banyuasin lalu Staf Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Hasil perkawinannya dengan Dian Anggraini memiliki satu orang anak bernama Rachmat K.M Sampurna. Berkat keuletannya di birokrasi dan memiliki sepak terjang yang mumpuni. Agung Firman kemudian berkarir sebagai Kepala Sub Bagian Program Sekretariat KPUD Provinsi Sumatera Selatan, 2004-2005, Fungsional Umum pada Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN RI dan Fungsional Umum pada Pusat Kajian Sumberdaya Aparatur LAN RI.
Agung Firman Sampurna juga pernah merilis buku yang ditulis berjudul Utang Luar Negeri Indonesia Indonesia : Argumen, Relevansi dan Implikasinya bagi Pembangunan, Penerbit Djambatan, 1999.
Sejumlah kegiatan di dalam negeri serta luar negeri pun pernah dilakukan Agung Firman Sampurna diantaranya menjadi Narasumber Konvensi Nasional Akuntansi VII IAI di Jogyakarta, Juni 2012, Narasumber dalam Raker RKAP 2013 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Juli 2012, kemudian di luar negeri yaitu Memimpin Delegasi BPK RI dalam kegiatan The 2nd Meeting of Parallel Audit on Disaster Preparedness INTOSAI WG AADA di Ankara, Turki, April 2012 dan Supervisi Pemeriksaan Kinerja Penempatan dan Perlindungan TKI Formal Program G to G di Jepang dan Korsel, November 2012.
Agung Firman Sampurna rupanya juga pernah memimpin sejumlah organisasi yaitu Ketua III Senat (BEM) Mahasiswa FE-Unsri (1993-1994), Ketua HMI Komisariat FE-Unsri (1994-1995), Wakil Bendahara Umum HMI Cabang Palembang (1995-1996), Wakil Ketua BPM (Senat) FE-Uansri (1995-1996), Anggota Dewan Pengarah Forum Kajian Ekonomi FE-Unsri (1994-1996).
Penerima Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014 silam ini terbilang aktif menulis karya Ilmiah sejak berkuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya.
Terhitung dua kali Agung Firman Sampurna menyabet gelar juara, yaitu juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang IPS Tingkat Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 1994 dan Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang IPS Tingkat Wilayah A (Sumatera – DKI) pada tahun 1994.