Danrem 044/Gapo Sosialisasikan Bios 44 di Kodam XVI/Pattimura, Wujudkan Ketahanan Pangan di Maluku

BIOS DI MALUKU (3)

Tabloid-DESA.com AMBON – Setelah berhasil melakukan sosialisasi Bios 44 keluar daerah Sumsel, yaitu di wilayah Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengan dan Bali, kini Tim Gator Korem 044/Gapo melakukan sosialisasi dan pelatihan Bios 44 di wilayah Kodam XVI/Pattimura bertempat di Aula Slamet Riyadi Makorem 151/Binaiya Ambon Maluku yang disampaikan langsung oleh Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.IP., Rabu (10/01).

Kegiatan sosialsasi Bios 44 tersebut dihadiri oleh Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Tri Soewando, Irdam XVI/Pattimura Tyas Koesharjadi, Danrem 151/Binaiya dan 152/Babullah, Danrindam XVI/Pattimura, para Perwira Ahli, LO AL dan AU, para Asisten dan Kabalak serta Komandan Satuan jajaran Kodam XVI/Pattimura, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Kepala Dinas Pertanian Maluku, Kepala Dinas Perikana dan Kelautan Provinsi Maluku, Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku, Kepala Dinas Sosial Provins Maluku, dan Dinas Sosial Kota Ambon, Dinas Sosial Kabupaten Namlea, Rektor Unpatti Ambon, Rektor IAIN Ambon, Rektor Unidar Ambon, Rektor UKIM, dan Rektor STAKPN.

BIOS DI MALUKU (2)

Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pronoto, dalam amanatnya menuturkan, sebagaimana yang kita ketahui bahwa Bios 44 adalah bio struktur (Dekomposer Gambut) yang merupakan agen hayati yang dapat mempercepat proses pembusukan material organik lahan gambut. Selain mengatasi kebakaran lahan gambut juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan juga dapat menetralisasi limbah serta menyuburkan lahan bekas tambang.

“Mencermati pentingnya kegiatan ini, selaku Pangdam XVI/Pattimura saya menyambut baik kedatangan Tim Sosialisasi yang akan memberikan Sosialisasi Program BIOS 44 kepada personil Kodam XVI/Pattimura dan Masyarakat. Saya berharap, kegiatan sosialisas ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar serta mencapai sasaran yang diinginkan,” tegas Jenderal berpangkat bintang dua itu.

Selain itu, Pangdam XVI/Pattrimura Mayjen TNI Suko Pranoto mengatakan, untuk pengembangan formula Bios 44 sendiri, Kodam XVI/Pattimura akan melakukan uji coba dibagian sektor pertanian untuk kesuburan tanah dan tumbuhan, serta akan digunakan disektor peternakan dan perikanan sebagai nutrisi bagi hewan pelihara seperti, sapi dan ikan.

“Bila formula Bios 44 berhasil dan memiliki manfaat, Insya Allah kedepan Kodam XVI/Pattimura akan mengembangan formula Bios 44 lebih banyak lagi agar bisa dibagikan secara gratis kepada masyarakat dalam peningkatan kesejateraan dalam mengelola sumber daya alam yang ada di Maluku ini,” harap Mayjen Suko Pranoto.

Sementara itu Ketua Tim Sosialisasi Bios 44, Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.I.P. menjelaskan, pelaksanaan sosialisasi Bios 44, merupakan sebuah program include dari TNI AD dalam meningkatkan produktifitas kesejahteraan masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Bios 44 sendiri merupakan senyawa vitamin yang bukan merupakan sebuah pupuk berbahan kimia, melainkan sebagai pengurai restruktur tanah menjadi sempurna.

BIOS DI MALUKU (1)

“Untuk pengolahan pembuatan Bios 44 sendiri, menggunakan bahan dasar makanan yang difregmentasi sendiri, yang memiliki kegunaan dalam mengurai bahan mineral yang mengandung bahan kimia, menjadi bahan mineral alami yang mampu mengubah konstruktur kesuburan tanah untuk digunakan sebagai sebagai lahan pertanian, juga di sektor perikanan dan peternakan,” ungkap Danrem 044/Gapo.

Lanjutnya, untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi pengunaan Bios 44 sendiri pernah dilakukan dibeberapa kegiatan yaitu, program Citarum harum oleh Kodam III/Siliwangi, penguraian limbah mercury di beberapa pengolahan tambang di Pulau Bali, normalisasi air sungai dan penyuburan lokasi perkebunan di Jawa Tengah, lokasi peternakan dan pengolahan lokasi eks tambang di Provinsi Bangka Belitung.

“Untuk uji coba pengembangan Bios 44 baru dimulai di tahun 2016, dilokasi lahan terbakar tahun 2015, di Provinsi Sumatera Selatan dengan proses pengolahan lahan. Gambut menjadi lahan produktif bagi perkebunan,” tutur Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.IP. yang merupakan putra dari mantan Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *