Tabloid-DESA.com Palembang – Demi mensosialisasikan gerakan wajib sebulan sekali naik transportasi umum bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan honorer di lingkungan Pemprov Sumsel, Gubernur Sumsel H. Herman Deru rela berdesakan naik LRT bersama penumpang saat pulang kantor, Selasa (11/6) sore.
Gubernur Herman Deru dan rombongan terlihat naik LRT dari Stasiun Dishub yang berada di seberang kantor Gubernur Sumsel pada jam keberangkatan 15.56 wib. Dengan berjalan kaki, mantan Bupati OKU Timur itu berangkat dari kantornya menuju Stasiun Dishub di bawah guyuran hujan gerimis.
Sambil menunggu LRT datang, Gubernur tampak duduk di wating areadan sesekali berinteraksi dengan beberapa pegawai yang juga ikut menunggu. Tak berapa lama LRT yang ditunggupun datang. Tanpa sungkan Herman Deru langsung masuk berbaur dengan penumpang yang sudah memadati gerbong LRT. Aksinya ini tak pelak membuat beberapa penumpang utamanya para ibu-ibu heboh. Merekapun langsung berebutan melakukan swafoto.
Usai berinteraksi dengan warga dan penumpang dalam LRT, Herman Deru sendiri memilih turun di Stasiun Demang Lebar Daun, untuk kemudian pulang ke rumah dinasnya di Griya Agung.
“Ini ajakan konkret untuk mengajak masyarakat terutama ASN dan honorer untuk biasa menggunakan LRT. Kita tahu LRT ini adalah aset yang mahal kita dapatkan dari pusat. Makanya LRT ini bukan hanya harus kita pelihara tapi dimanfaatkan dengan maksimal,” jelasnya.
Sejak diberlakukan 1 April lalu atas inisiasinya, imbauan sebulan sekali naik transporasi umum ini kata Herman Deru akan diintensifkan secara bertahap. Bisa menjadi dua minggu sekali, bahkan lebih dari itu. Melalui kampanye dan sosialisasi semacam ini diharapkannya akan berdampak pada peningkatan penggunaan transportasi umum oleh masyarakat.
“Selain mengurangi kemacetan, dengan penerapan penggunaan transportasi umum ke tempat kerja ini tentu akan mengurangi polusi udara. Karena volume kendaraan pasti ikut berkurang.,” jelasnya.
Menurut Herman Deru aturan soal ASN wajib naik transportasi umum sebukan sekali yang dikeluarkannya juga memberi konsekuensi bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu pula untuk memberikan contoh ia sengaja pulang kantor naik LRT pertama di Indonesia tersebut.
Berdasarkan pengamatannya sejak aturan itu diberlakukan, diakuinya sangat berdampak pada berkurangnya kemacetan. Karena ada ratusan sampai ribuan kendaraan yang tidak digunakan membuat jalur-jalur padat kendaraan menjadi lengang.
“Pertama ini mengurangi kemacetan. Kedua cara ini juga merupakan upaya mengajak seluruh jajaran dan masyarakat terbiasa menggunakan angkutan umum. Salah satunya LRT karena ini moda transportasi yang bersih aman dan nyaman,” tambahnya.
Ia bahkan terinspirasi mengajak Walikota dan segenap jajarannya yang terkait untuk membenahi moda angkutan umum lainnya seperti transmusi dan juga angkot agar menjadi angkutan yang layak untuk digunakan oleh semua penumpang.
“Artinya harus ada tingkat kenyamanan terstandar karena ini sudah menjadi kebutuhan,” jelasnya.
Meski merupakan langkah kecil namun Herman Deru meyakini idenya ini akan pelan-pelan menjadi langkah besar mengubah life style masyarakat dalam bertransportasi. Bukan hanya itu cara ini juga dinilainya memiliki banyak manfaat karena membuat masyarakat bebas macet, hemat dan sehat. Terpenting menurutnya angkutan umum tersebut aman digunakan pegawai menuju maupun pulang dari tempat kerja.
“Saya tadi berjalan kaki ke stasiun. Ketemu warga ketemu masyarakat penumpang LRT jadi bisa terus bersilaturahmi. Jadi kebijakan ini banyak sekali manfaatnya. Kantor juga jadi lebih lengang dan asri tanpa kendaraan,” ujar HD.