Ongkos Transportasi Tinggi Penyebab Harga Sayuran Melambung di PALI

SAYUR

Tabloid-DESA.com PALI – Susahnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti premium dan solar saat ini, memaksa pemilik kendaraan pengangkut sayuran mengisi BBM non subsidi. Imbasnya, harga sayuran di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Penukal Abab Lematan Ilir (PALI) saat ini mengalami lonjakan.

Alasan meningkatnya harga sayuran di pasaran dalam wilayah Bumi Serepat Serasan diakibatkan mahalnya ongkos transportasi, diungkapkan Mista (26) salah satu pedagang di pasar Inpres Pendopo.

Menurutnya, selain BBM subsidi susah didapat yang memaksa pedagang mengeluarkan modal lebih dalam, juga masih adanya oknum yang melakukan pungutan liar di jalanan.

“Rata-rata pedagang disini mengambil sayuran dari luar PALI, seperti ke Pagaralam dan OKU. Ongkos angkut makin hari kian tinggi, dan terpaksa harga sayuran kita sesuaikan dengan modal yang telah kami keluarkan,” ungkapnya seperti dikutip RMOL Sumsel, Minggu (22/1).

Diakuinya, harga sayuran yang mengalami kenaikan jenis yang tidak dapat tumbuh di Kabupaten PALI. Sementara untuk jenis sayuran yang banyak terdapat di PALI tetap bertahan.

“Seperti kubis, wortel dan kentang, petani lokal tidak bisa menanamnya karena cuaca disini tidak cocok untuk jenis sayuran tersebut. Kalau cabe merah mulai turun, hari ini saja dijual dikisaran Rp 60.000/kg, hanya cabe rawit yang masih bertahan dijual Rp 70.000/kg,” bebernya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *