Herman Deru Fokuskan TPID, Kendalikan Inflasi Sumsel

#Gubernur Rakor Bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)

inlasi1

Tabloid-DESA.com PALEMBANG –  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru  terus  berharap   pertumbuhan ekonomi  daerah ini terus meningkat dan berupaya menekan terjadinya  inflasi.

Harapan tersebut diungkapkannya saat  membuka rapat High Level Meeting Tim Pengendali  Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumsel di ruang Rapat Lantai 2 Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Rabu (11/9) yang juga dihadiri  Wakil Gubernur Sumsel Ir H. Mawardi Yahya.

“Saat ini, Provinsi Sumsel Inflasi tergolong baik dan terkendali, hingga sampai dengan posisi di bulan Agustus 2019 ini sebesar 2,52 persen. Ini lebih rendah dari Inflasi porvinsi lain di pulau Sumatera bahkan Nasional,” ungkap Herman Deru.

Upaya menekan terjadinya  inflasi menurutnya, merupakan tanggung jawab daerah dengan kerjasama  lembaga terkait. Dan hal tersebut sejauh ini telah dilakukan di Sumsel  yang dibuktikan dengan  terjadinya pertumbuhan ekonomi yang terbaik di Sumatera.

“Untuk kedepan saya ingin lebih baik lagi. Dan rapat ini merupakan salah satu upaya kita dalam mencapai pertumbuhan ekonomi terbaik dan menekan terjadinya inflasi,” tambahnya.

inlasi3

Sementara Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari memaparkan saat ini Provinsi Sumsel dengan inflasi tekendali dengan sebesar 2,25 persen atau jauh dari  Inflasi Nasional ini sebesar 3,49 persen.

“Hasil ini berkat dukungan dan kokompakan serta kesolidnya  TPID yang di pimpin langsung oleh Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya,” ucap Yunita Resmi Sari.

Lanjut dia, jika dibandingkan dengan Provinsi-provinsi lain di Sumatera, posisi Sumsel adalah yang terendah kedua dibawah Aceh yang ada pada posisi 2,08 persen kemudian Sumsel 2,52 persen. Sedangkan provinsi tengga lainya  berada di atas 3 persen seperti Provinsi Lampung, Babel, Jambi, Bengkulu, Sumbar dan bahkan Sumut. Jadi sumut ini yang tertinggi di Sumatera dengan inflasi 6,47 persen.

Pemicu inflasi di Sumsel dikarenakan lima  komoditas  yakni karena melambungnya harga cabe merah, emas perhiasan, sekolah dasar , cabe rawit dan sekolah masuk SMP. Sementara yang mengalami penurunan harga yakni angkutan udara, daging ayam ras, bawang merah, bayam dan tomat sayur.

“Kami melihat kedepan upaya pengendalian inflasi daerah perlu di fokuskan ke komoditas seperti cabe, telur ayam, daging ayam ras, bawang merah, beras serta angkutan udara,’ paparnya.

Dilain pihak Wagub Mawardi Yahya  menyebut Provinsi Sumsel dengan inflasi yang terjaga dan tetap berharap inflasi Sumsel tetap terjaga  diposisi paling terendah.

“Terutama tanaman cabe, saya mengharapkan kepada Dinas Pertanian Sumsel supaya membina kelompok tani agar lebih fokus dalam hal menjaga inflasi di Sumsel,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *