HD Buka Peluang Perdagangan Kopi Lahat dan Duku Komering ke Kroasia

kopi1

Tabloid-DESA.com PALEMBANG – Selama kurang 1,5 jam, Gubernur Sumsel H.Herman Deru menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Kroasia Sjachroedin ZP, di Griya Agung, Selasa (3/12). 

Tak hanya bernostalgia, dalam kunjungannya kali ini mantan Wakapolda Sumsel tersebut juga mengajak Gubernur Sumsel lebih gencar mempromosikan kekayaan Sumsel ke dunia internasional. Bukan hanya memanfaatkan penampilan kekayaan seni dan budaya saja tapi juga melalui hasil kebun dan pertanian seperti kopi Lahat dan Duku Komering.

Karena seperti diketahui selain memang masyarakat disana gemar mengkonsumsi kopi, disana juga minim produksi buah-buahan.

“Orang sana (Kroasia) hobi ngopi. Kenapa tidak kita kenalkan Kopi Lahat Sumsel atau hasil pertanian seperti duku Komering yang sudah terkenal bisa kita hubungkan ke perdagangan disana.  Ini kesempatan Sumsel untuk mempromosikan diri ke Eropa Timur. Karena di Asean Dubes nya baru ada Indonesia dan Malaysia saja,” terang Sjachroedin ZP.

Dijelaskannya di Kedutaan Indonesia untuk Kroasia setiap tahun khususnya saat peringatan 17 Agustus beragam penampilan seni dan kebudayaan digelar berbagai provinsi di Indonesia demi menarik perhatian warga Kroasia. Sebagai orang yang pernah lama bertugas di Sumsel, Iapun tak ingin ketinggalan memperkenalkan  potensi-potensi yang tak kalah banyak di Bumi Sriwijaya.

“Sumsel ini adalah bagian tak terpisahkan dari hidup saya. Bahkan sepertiga hidup saya ada di Sumsel. Makanya saya tidak akan pernah lupa dengan Sumsel dan ingin memperkenalkannya ke Eropa Timur,” jelas Sjachroedin ZP.

Kroasia yang merupakan bagian dari Eropa Timur menurutnya sangat tepat menjadi tempat promosi, karena belum seramai di kawasan Eropa Barat. Sehingga jika benar-benar serius mempromosikan diri, tak mustahil Sumsel akan lebih cepat dikenal.

kopi2

“Penduduk Kroasia ini cuma 4,5 juta jiwa. Tapi wisatawannya mencapai 18 juta orang pertahun. Nah kesempatan ini harus kita manfaatkan. Kalau selama ini batik Jawa kan sudah sering, sekarang giliran kain-kain Palembang juga. Seperti Jumputan kan belum banyak yang tahu, terus lekker ini juga bagus,” paparnya.

Kedatangannya ini lanjut Sjachroedin ZP, sekaligus mematahkan anggapan bahwa selama ini   kedutaan hanya sering mengundang saja tanpa ada kelanjutan. “Selama saya bertugas disana setiap dua hari saya adakan festival. Tari-tarian daerah saya bahkan pernah bawa dan kita ajak warga Kroasia yang menari Tobelo. Dan mereka rupanya suka, inikan bagus tanpa modal besar kita bisa promosi. Nah saya juga terpanggil memajukan Sumsel,” jelasnya.

Untuk promosi yang lebih maju ke depan, pria keturunan Komering itu mengusulkan agar Indonesia atau tiap-tiap provinsi sudah menginvetarisir festival kebudayaan yang dapat diangkat dan dipopulerkan ke dunia internasional. Cara itu menurutnya efektif memperkenalkan budaya-budaya yang sangat beragam dan banyak di Indonesia.

“Jadi kita memang harus menawarkan sesuatu yang baru dan tidak kebanyakan. Baru kemudian dipromosikan dan dibesarkan,” tambahnya.

Selain alasan mempromosikan pariwisata Sumsel, Sjachroedin ZP mengatakan kedatangannya khusus ke Sumsel juga dilatari alasan ingin bertemu langsung dengan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Menurutnya Gubernur HD punya keunikan tersendiri yang tidak banyak dimiliki kepala daerah lainnya di Indonesia. ” Saya tahu waktu menjadi Bupati Pak Gubernur ini pernah terpilih dengan suara tertinggi dan masuk MURI sampai 90% lebih. Ini luar biasa, karena saya saja waktu menang dulu suara cuma 47%,” jelasnya.

Di tempat yang sama Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengaku bangga karena Dubes Indonesia untuk Kroasia Sjachroedin ZP mau hadir dan begitu perhatian dengan Provinsi Sumsel.

Kesempatan ini menurutnya tak boleh disia-siakan. Karenanya Ia meminta semua OPD terkait seperti Dinas Kebudayaan da  Pariwisata serta Dinas Perdagangan memanfaatkan betul kesempatan yang diberikan Dubes tersebut.

” Tadi Pak Sjachroedin ZP menginformasikan masyarakat disana sangat suka kopi. Kita bisa tawarkan Kopi Lahat dan buahan duku. Ini harus ditindaklanjuti termasuk  mulai memikirkan bagaimana cara pengiriman buH duku agar tidak rusak di jalan. Nanti pas kita promosi kesana ini harus jadi prioritas,” jelasnya.